Tanah Datar - Beruang madu yang keluar dari hutan menghantui warga perkampungan Sungai Salak, Nagari Koto Tanah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar sejak dua bulan terakhir. Mengantisipasinya, perangkap akhirnya dipasang di wilayah Sumatera Barat tersebut.
Pemasangan perangkap dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Polisi Kehutanan (Polhut), dan warga Sungai Salak.
"Pemasangan perangkap itu dilakukan, di lokasi rawan atau tempat yang diyakini lokasi penyeberangan atau perlintasan beruang liar tersebut," kata warga setempat, Malin Sirah, 45 Tahun, Kamis, 15 Agustus 2019.
Dia mengatakan perangkap tersebut terbuat dari kerangkeng besi, yang di dalamnya diletakkan umpan dari buah-buahan, seperti nangka, pisang, dan durian untuk memancing beruang tersebut.
Karena keberadaan beruang itu selalu berpindah pindah, sampai saat ini penangkapan tersebut belum kunjung membuahkan hasil.
Munculnya binatang liar itu ke pemukiman penduduk, karena diduga akibat rusaknya habitat asli mereka di dalam hutan.
Sementara, Tando yang juga merupakan warga setempat mengungkapkan kemunculan beruang di wilayahnya itu, menjadi ancaman besar bagi masyarakat. Apalagi yang menggantungkan hidupnya pada getah karet, sehingga banyak masyarakat yang tidak pergi ke ladang.
Menurut Tando, munculnya binatang liar itu ke pemukiman penduduk, karena diduga akibat rusaknya habitat asli mereka di dalam hutan, yang disebabkan oleh kegiatan masyarakat.
Dia berharap upaya yang telah dilakukan BKSDA dan Polisi Kehutanan dapat membuahkan hasil. "Sudah puluhan kambing dan itik warga dimangsa beruang. Belum lagi aktifitas ekonomi masyarakat yang terhenti, kita berharap beruang itu segera ditangkap," katanya.
Baca juga:
- Bali Zoo Berhasil Biakkan Spesias Langka Beruang Madu
- Beruang Madu Sering Serang Warga di Agam, Sumbar
