Berstatus WTP Tapi Pejabatnya Tak Kembalikan Kendaraan Dinas

Ilustrasi Kendaraan Dinas. Mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) lima kali berturut-turut. Namun Pemerintah Provinsi Jambi masih dapat catatan mengenai pengelolaan aset yang kurang baik terkait masih dikuasainya kendaraan dinas oleh mantan pejabatnya. (Foto: Ist.)

Jambi, (Tagar 25/8/2017) – Pemerintah Provinsi Jambi sudah mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama lima kali berturut-turut. Namun, masih ada catatan mengenai pengelolaan aset yang kurang baik. Terkait aset negara yang masih dikuasai oleh pejabat lama dan belum dikembalikan, Kepala Biro Pengelolaan Barang Milik Daerah Provinsi Jambi, Riko Febrianto di Jambi, Jumat (25/8), mengatakan, pihaknya menunggu itikad baik dari pejabat yang bersangkutan untuk mengembalikan kendaraan tersebut.

"Saat ini Kepala Dinas yang baru menggunakan Kendaraan dinas yang dipinjamkan dari Biro Umum Setda Provinsi Jambi. Kalau Kadis itu kendaraannya yang 2.000 cc, kalau Kabid 1.500 cc," kata Riko menjelaskan. Berdasarkan aturan, kata Riko seharusnya setelah yang bersangkutan tidak lagi menjabat, kendaraan dinas harus langsung dikembalikan karena itu kendaraan jabatan.

"Kita telah melayangkan surat pertama, jika tidak diindahkan maka akan ada surat kedua sampai surat ketiga. Jika tidak juga ada iktikad baik, kami akan meminta bantuan aparat berwajib untuk menjemput ke rumah yang bersangkutan," kata Saipuddin.

Salah satu kendaraan dinas yang masih belum dikembalikan adalah kendaraan roda empat Toyota Inova untuk jabatan Kepala Dinas Pertanian yang saat ini masih dipakai mantan Kepala Dinas Amrin Aziz meski sudah tidak lagi menjabat sejak Desember 2016.

Amrin Aziz ketika dihubungi mengakui kendaraan dinas tersebut masih dikuasainya. Dia berkilah meminjam sementara kepada Kepala Dinas yang baru. Kendaraan dinas itu katanya akan dikembalikan segera ketika serah terima jabatan dengan kadis yang baru.

"Itu akan dikembalikan ketika serah terima jabatan. Mungkin pekan depan," kata Amrin. (rif/ant)

Berita terkait