Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkomitmen untuk memperbaiki perekonomian Indonesia. Salah satu caranya kata dia dengan melakukan bersih-bersih atau restrukturisasi di tubuh BUMN.
"Orang-orang bagus pasti akan kita rekrut lah, 142 BUMN kan perlu komisaris utama dan direktur utama yang bagus-bagus," kata Erick di SPBU MT Haryono, Jakarta, Senin, 23 Desember 2019 seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Erick Thohir Tunjuk Zulkifli Zaini sebagai Dirut PLN
Pertamina
Restrukturisasi Erick Thohir dimulai saat ia mengumumkan bahwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama (komut) PT Pertamina (Persero) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 22 November 2019 seusai berbicara empat mata dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ahok dilantik di Kementerian BUMN, Senin, 25 November 2019 seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB Pertamina. Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga mengatakan alasan kenapa ditunjuk menjadi Ahok, salah satunya karena ia dinilai memiliki kemampuan pengawasan yang sangat baik.
"Makanya diharapkan nanti Bapak Ahok bisa melakukan pengawasan kepada teman-teman direksi untuk bisa mempercepat kinerja dari Pertamina," ujarnya.
Bank Tabungan Negara (BTN)
Erick Thohir kemudian melanjutkan bersih-bersih di BTN. Ia menunjuk mantan pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah untuk menjadi Komut BTN.
Di sana ia ditugaskan untuk membantu Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury untuk menangani kasus hukum yang melibatkan bank itu.
"Seperti Pak Chandra Hamzah di BTN. Ada kasus-kasus hukum nah beliau kan ahlinya. Ada peluncuran rumah milenial yang angsurannya 20 tahun. Nah, Pak Chandra urus soal hukum, kalau tidak Pak Pahala tidak bisa kerja," tuturnya.
Bank Mandiri
Selain BTN, Bank Mandiri juga terkena restrukturisasi oleh Erick. Ia menunjuk mantan Menteri Keuangan era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Chatib Basri sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri.
Baca juga: Rombak BUMN, Said Didu: Erick Thohir Cuci Piring
Penunjukan Chatib kata dia untuk menghadapi persaingan bank ke depan.
"Bank Mandiri sudah bagus, tapi dengan adanya Pak Chatib bisa lebih bagus lagi. Karena persaingan bank sendiri ke depan ada yang namanya disrupsi ekonomi, orang-orang tidak lagi ke bank. Nah, itu kan musti diantisipasi dengan figur yang punya visi," ujarnya.
Jiwasraya
Salah satu perusahaan asuransi tertua di Indonesia, PT Jiwasraya (Persero) tak luput dari restrukturisasi. Erick mengganti jajaran direksi di perusahaan yang tengah dirundung masalah karena tak mampu membayar polis asuransi nasabahnya itu.
Salah satu usahanya yakni menunjuk Hexana Tri Sasongko sebagai Direktur Utama Jiwasraya.
"Pak Hexana yang sekarang sudah berbuat bagus. Karena beliau kan yang membuka, ini harus kita lindungi beliau. Jangan sampai ada tekanan-tekanan, karena beliau orang baik dan mau bekerja," kata dia.
Antam
Erick Thohir juga melakukan perombakan di tubuh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB. Tiga jajaran direksi diberhentikan dari jabatannya termasuk jabatan direktur utama (dirut) Antam Arie Prabowo Ariotedjo.
"Direktur Utama kami Arie Prabowo Ariotedjo digantikan oleh Dana Amin," ujar Direktur Niaga Antam Aprilandi Hidayat Setia di Jakarta, Kamis, 19 Desember 2019.
Pemberhentian Arie Prabowo kata dia, karena pemegang saham ingin melakukan percepatan bisnis yang selama ini belum terlaksana. "Seperti disampaikan pada saat RUPSLB, dari aspirasi pemegang saham untuk melakukan percepatan transformasi bisnis," tuturnya.
Selain Arie, dua direksi lainnya turut tergeser dari posisi sebelumnya. Pertama, Dimas Wikan Pramudhito diberhentikan dari jabatannya sebagai Direktur Keuangan Antam dan mengangkat Anton Herdianto sebagai penggantinya. Kemudian, Direktur Pengembangan Usaha Antam yang sebelumnya diduduki Sutrsino S Tatetdagat digantikan oleh Risono.
Jabatan Komisaris Utama (komut) Antam yang sebelumnya diduduki oleh Menteri Agama Fachrul Razi pun diserahkan kepada Agus Surya Bakti yang pernah menjadi Sekretaris Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
"Komisaris utama kami yakni Bapak Fachrul Razi yang kebetulan mendapatkan amanah sebagai Menteri Agama digantikan oleh Bapak Agus Surya Bakti," ucapnya.
PLN
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero juga tak luput dari pandangan Erick. Ia menunjuk Zulkifli Zaini Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2003-2007 menjadi Direktur Utama.
Sedangkan posisi Komisaris Utama (komut) PLN diserahkan kepada Amien Sunaryadi, Komisaris Independen BNI 2015. Erick menilai keduanya memiliki kapasitas untuk memimpin PLN, dilihat dari sepanjang terjangnya selama ini.
"Baik Pak Amien maupun Pak Zulkifli memiliki rekam jejak yang sangat baik, siap berkeringat dan berakhlak. Sama dengan Dirut dan Komut BUMN lainnya," ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 23 Desember 2019 seperti dilansir dari Antara.
Kendati sudah diserahkan pada Zaini Wakil dan Amien Sunaryadi, Erick mengatakan akan mengawal kinerja keduanya di PLN seusai pengesahan keduanya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN, Senin sore, 23 Desember 2019 di Kementerian BUMN.
"Saya akan intens bertemu secara reguler setiap bulan untuk memastikan berbagai rencana besar yang menjadi prioritas pemerintah," ucapnya. []