Berburu Takjil di Jalur Gaza Yogyakarta

Yogyakarta punya Jalur Gaza. Tepatnya di Jalan Sorogenen. Di jalur itu, dipenuhi pedagang penjual berbagai menu takjil
Salah satu stand jajanan takjil Ramadan di Jalur Gaza, Kampung Nitikan Yogyakarta, Senin 6 Mei 2019. (Foto : Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - Yogyakarta punya Jalur Gaza. Tepatnya di Jalan Sorogenen, Kampung Nitikan Umbulharjo, Yogyakarta. Saat Ramadan, setiap sore selepas ashar, ruas jalan sepanjang 2 kilometer (Km) ini bak pasar tiban.

Ruas jalan mulai perempatan RSUD Wirosaban Yogyakarta ke timur sampai di depan Jogja Fish Market atau Jalan Tegal Turi. Di sepanjang ruas jalan itu, kanan dan kiri jalan dipenuhi pedagang yang menjual berbagai menu takjil berbuka puasa. Tahun ini, jumlah pedagang ada 300 orang.

Mengapa ruas jalan ini disebut Jalur Gaza? Nama diambil dari singkatan; yakni Jajanan Lauk Pauk Gubuk Asyar Zerba Ada. Ya serba ada, jajanan khas takjil berbuka ada di sini. Pasar sore Ramadan ini beroperasi sejak awal puasa, 6 Mei sampai hari terakhir puasa.

Pasar tiban tiap sore selepas ashar ini diprakarsai oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Nitikan. Tahun ini merupakan gelaran ke-11. "Sudah 11 tahun setiap Ramadan, warga menjajakan dagangan di pinggir jalan ini," kata Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Nitikan Dwi Kuswantoro, Senin 6 Mei 2019.

Menurut dia, tahun ini ada 300 pedagang yang membuka lapak di sini. Sebagian besar warga Nitikan. "Terbukti selama sebulan, ikut menggerakkan roda ekonomi masyarakat. Tahun lalu transaksi sebulan mencapai Rp 3,5 miliar," jelasnya.

Menariknya, pembeli bisa memilih atau membeli jajanan yang disukai dengan model transaksi drive thru. Maksudnya, pembeli tanpa harus memarkir motor atau keluar mobil.

"Karena gubug (stand) jajanan tepat di pinggir jalan, pembeli cukup duduk di atas motor menyerahkan uang dan penjual menyerahkan jajanan yang dibeli. Simple kan," kata dia.

Memang dari 300 pedagang tersebut ada yang menjual dagangan sama. Tapi dipastikan jajanan sangat komplit di sini. Selain lauk pauk dan sayur mayur, jajanan tempo dulu sampai kekinian ada di pasar tiban Jalur Gaza ini.

Jajanan khas takjil Ramadan tentunya yang mendominasi; seperti kolak pisang, kolak kelapa, rujak kelapa serut, es kelapa muda, bubur atau jenang, sate kolang kaling dan lainnya.

Di jalur ini, tidak sekadar menyediakan beragam takjil. Panitia juga menyemarakkan Ramadan dengan pentas seni Islami, tausiyah ustad atau kajian Islami. Untuk kegiatan keagamaan ini dipusatkan di Masjid Muthohirin yang berada di pinggir jalan tersebut.

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, pasar tiban ini tidak sekadar membuat Ramadan semarak. Namun, juga terbukti ikut mendongkrak perekonomian warga setempat. "Lumayan kan ada penghasilan tambahan selama sebulan penuh. Lumayan untuk menyongsong Lebaran," kata dia.

Dia berharap, sesama pedagang di pasar tiban juga saling bertukar ide perihal dagangan. "Siapa tahu dari interaksi itu menghasilkan ide baru, menciptakan inovasi jajanan yang lebih variatif," ungkapnya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.