Bentuk Parpol, Rasamala: Indonesia Masih Butuh Perubahan

Mantan Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk KPK Rasamala Aritonang mengatakan kalau dirinya menilai Indonesia masih butuh perubahan.
Mantan Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rasamala Aritonang. (Foto: Tagar/Antara)

Jakarta – Mantan Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rasamala Aritonang mengatakan kalau dirinya masih punya gagasan bahwa Indonesia masih butuh perubahan.

“Saya yang saya tahu, saya masih punya gagasan bahwa Indonesia masih butuh perubahan,” ujar Rasamala dalam wawancara di kanal YouTube Tagar TV, Senin, 18 Oktober 2021.

Ia mengatakan bahwa apa yang terjadi sekarang yang menyangkut persoalan sebagai warga negara secara publik dan luas, itu diambil lewat kebijakan-kebijakan besar negara.


Kalau dari sisi saya paling tidak langkah untuk membawa ini ke dalam dirkursus publik itu jadi langkah awal dulu untuk memajukan tadi kalau bicara soal perubahan.


Rasamala AritonangRasamala Aritonang saat diwawancarai Siti Afifiyah di kanal YouTube Tagar TV. (Foto: Tagar/Alwin)

Kebijakan besar negara itu adalah dalam rangka demokrasi yang dimana sebagai warga negara menitipkan kepentingan warga negara kepada wakil-wakil kita (pemerintahan) yang sebenarnya itu juga wakil kita ini dipilih dan disokong oleh partai-partai politik.

Melihat dari pemikiran itu, Rasamala melihat bahwa betapa strategisnya partai politik (Parpol) untuk mengisi ruang yang strategis. Dimana seharusnya memperjuangkan kepentingan kita dan kenyataannya belum terakomodasi kepentingan warga negara lewat partai politik (Parpol).

“Berangkat dari pemikiran itulah kita melihat bahwa betapa strategisnya partai politik untuk mengisi ruang-ruang strategis yang harusnya memperjuangkan kepentingan kita. Kenyataannya belum terakomodasi kepentingan kita lewat partai politik,” ujar Rasmala.

Rasmala Aritonang menyampaikan, dalam membangun partai politik (Parpol) ia mau mulai dari gagasan terlebih dahulu, berangkat dari dirkursus dahulu. Karena kalau tidak ada gagasan tidak ada dirkursus tidak akan bisa melakukan apapun.

“Saya mau berangkat dari gagasan dulu, berangkat dari dirkursus dulu. Karena kan kalau tidak ada gagasan tidak ada dirkursus tidak bisa ngapa-ngapain kita,” ujar Rasmala.

Rasmala juga mengatakan bahwa sekarang ini sudah mulai bergulir, dibanyak tempat mulai diskusi soal itu dan kalau itu bisa diseriuskan kemungkinannya ada dua. Mulai banyak orang berpikir untuk membangun partai politik sendiri atau mendorong perubahan untuk partai politik yang sudah ada.

“Dibanyak tempat sudah mulai diskusi soal itu, dan kalau itu bisa diseriusi bisa orang semakin bersungguh-sungguh kemungkinannya ada dua. Mulai banyak orang berpikir untuk membangun partai politik sendiri atau mendorong perubahan untuk partai politik yang sudah ada,” ucap Rasmala.

Lanjutnya, Rasmala mengatakan harapannya ini bisa terus bergulir dan nanti akan ada banyak kemungkinan bisa terjadi. Paling tidak langkah untuk membawa ini ke dalam dirkursus publik itu jadi menjadi langkah awal untuk memajukan soal perubahan.

“Kalau dari sisi saya paling tidak langkah untuk membawa ini ke dalam dirkursus publik itu jadi langkah awal dulu untuk memajukan tadi, kalau bicara soal perubahan,” ucap Rasmala.

(Alwin Widiyantoro)

Berita terkait
KPK Garap Eks Walkot Tanjungbalai Soal Azis Syamsuddin
M Syahrial bakal diperiksa sebagai saksi untuk melengkapi berkas penyidikan tersangka Azis Syamsuddin.
KPK Garap 2 Sespri Bupati Kolaka Timur Sulteng
KPK menduga Andi Merya meminta uang Rp250 juta atas dua proyek pekerjaan yang akan didapatkan Anzarullah tersebut.
KPK Tahan Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin
KPK menahan Bupati Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin, setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.