Benny Wenda Diminta Tidak Celamitan

Benny Wenda sebagai orang Indonesia diminta tidak celamitan, tidak malu-malunya menjadi pengkhianat bangsa, bersama orang asing memanasi Papua.
Benny Wenda. (Foto: Twitter-@etwijabwija)

Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Tito Karnavian menyebut nama Benny Wenda di balik gejolak Papua. Sementara, mantan Kepala Badan Intelijen Nasional Hendropriyono meminta Benny Wenda dan orang-orang sejenisnya tidak celamitan, tanpa malu menjadi pengkhianat bangsa.

Benny Wenda adalah Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). 

Menanggapi pernyataan Tito Karnavian, pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan Kapolri tentu memiliki dasar dan pertimbangan sendiri untuk menjaga situasi kondusif di Papua.

"Kapolri tentunya tidak sembarangan menyebut adanya perorangan atau kelompok yang diduga berada di balik demo dan kerusuhan di Papua. Kapolri tentunya memiliki dasar dan informasi awal dari pesan yang disampaikannya," kata Emrus Sihombing seperti diberitakan Antara, Jumat, 6 September 2019.

Emrus mengatakan, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian tidak akan sembarangan menyampaikan pesan adanya pihak-pihak yang terlibat pada demo di Papua. 

"Tentu ada informasi awal dan dasar pertimbangannya," kata Emrus.

Jangan terus dari bangsa kita justru ikut celometan, tidak malu-malunya menjadi pengkhianat di depan anak-anak kaum muda kita.

Sebagai pemimpin kepolisian RI, kata Emrus, adalah tugas Tito menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Doktor komunikasi politik lulusan Universitas Pajajaran Bandung ini menjelaskan, dalam ilmu komunikasi disebutkan bahwa setiap perilaku politik, termasuk demo tidak pernah berdiri sendiri, tapi terkait dengan hal-hal lain dari perilaku politik itu sendiri, meskipun tidak kelihatan.

"Apa yang dikatakan Kapolri itu rasional. Masuk akal. Kita lihat saja prosesnya lebih lanjut," kata Emrus.

Jangan Celamitan

Dalam kesempatan terpisah, mantan Kepala Badan Intelijen Nasional Hendropriyono mengajak seluruh pihak untuk tidak memberikan panggung kepada siapa pun yang berniat mengacak-acak bangsa, termasuk Papua.

"Kepada orang-orang asing yang main, dari luar negeri maupun yang ada di Papua, dia mengacak-acak negeri kita jangan kasih panggung," kata Hendropriyono seusai bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya, Jakarta, Kamis malam, 5 September 2019.

Hendropriyono menyebut satu di antara orang asing yang mengacak-acak negeri ini adalah Benny Wenda, menyebabkan demo anarkis terjadi, baik di dalam maupun di luar Papua.

"Dan banyak lagi orang-orang bule yang ada di sana yang mengibar-ngibarkan (Papua merdeka) itu," ucap Hendro.

Ia mengajak semua pihak bersatu menghadapi ancaman keamanan dan ketertiban dari orang-orang yang memiliki kepentingan yang berdampak buruk terhadap bangsa.

"Jangan terus dari bangsa kita justru ikut celometan, tidak malu-malunya menjadi pengkhianat di depan anak-anak kaum muda kita," ujar Hendro.

Ia meminta pihak-pihak yang membuat kerusuhan di Papua, berhenti mencari panggung untuk kepentingan diri, LSM atau kelompok mereka. []

Sebelumnya:

Berita terkait
Pergerakan Benny Wenda di Luar Negeri Dipantau
Penetapan tersangka Benny Wenda oleh pihak kepolisian adalah upaya untuk membatasi gerak-geraiknya di luar negeri.
Konspirasi Benny Wenda dalam Kerusuhan Papua
Konspirasi Benny Wenda dalam kerusuhan Papua diungkap Wiranto.
Sepak Terjang Benny Wenda, Dalang Rusuh Papua
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut sosok Benny Wenda sebagai dalang kerusuhan di Papua.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura