TAGAR.id, Jakarta - Sampai saat ini, sarapan di pagi hari dianggap penting dan menyehatkan untuk tubuh.
Bahkan pedoman nutrisi resmi merekomendasikan agar kita sarapan terlebih dulu sebelum memulai aktivitas.
Dikatakan bahwa sarapan membantu kita menurunkan berat badan, dan melewatkannya dapat meningkatkan risiko obesitas.
Namun, penelitian baru berkualitas tinggi telah mulai mempertanyakan saran universal bahwa setiap orang harus sarapan.
Memang benar, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang sarapan, cenderung tidak kelebihan berat badan atau obesitas, dan memiliki risiko rendah terkena penyakit kronis.
Tetapi, studi itu disebut studi observasional, yang tidak dapat menunjukkan sebab dan akibat.
Studi tersebut menunjukkan bahwa orang yang sarapan cenderung lebih sehat, tetapi mereka tidak dapat membuktikan bahwa sarapan itu sendiri yang menyebabkannya.
Kemungkinan orang yang sarapan, memiliki kebiasaan gaya hidup sehat lainnya yang dapat menjelaskan ini.
Misalnya, orang yang sarapan juga cenderung makan makanan yang lebih sehat, dengan lebih banyak serat dan zat gizi mikro.
Di sisi lain, orang yang melewatkan sarapan cenderung lebih banyak merokok, minum lebih banyak kafein dan alkohol, serta lebih sedikit berolahraga.
Mungkin inilah alasan mengapa orang yang sarapan rata-rata lebih sehat, dan ini mungkin tidak ada hubungannya dengan sarapan itu sendiri.
Faktanya, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa tidak sarapan di pagi hari, malah dapat mengurangi asupan kalori secara keseluruhan hingga 400 kalori per hari.
Bahkan melewatkan sarapan di pagi hari memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan.
Karena tidak sarapan di pagi hari bisa dijadikan metode puasa intermiten, termasuk metode 16/8, yang terdiri dari puasa semalam selama 16 jam diikuti dengan jeda makan 8 jam.
Dan ini termasuk dalam metode diet yang direkomendasikan, bahkan ini juga telah terbukti efektif mengurangi asupan kalori, menurunkan berat badan, dan meningkatkan kesehatan metabolisme.
Namun, metode dengan puasa intermiten belum tentu cocok untuk semua orang, dan efeknya bervariasi sesuai dengan individu.
Beberapa orang mungkin mengalami efek positif, sementara yang lain mungkin mengalami sakit kepala, gula darah turun, pingsan, dan kurang konsentrasi.
Sarapan adalah hal yang opsional, dan tidak memiliki efek yang istimewa.
Jika anda merasa lapar di pagi hari dan anda suka sarapan, maka makanlah sarapan yang sehat.
Dan jika anda tidak merasa lapar di pagi hari dan merasa tidak perlu untuk sarapan, maka jangan makan. []
Baca Juga
- Ingin Diet Karbo? Cobalah 10 Makanan Pengganti Nasi Ini
- Intip 7 Menu Sarapan Sehat Binaraga, Pondasi Kuat Jalani Hari
- 5 Cara Terbaik Makan Oat untuk Sarapan
- Makanan Sehat untuk Orang Tua Usia 50 Tahun ke Atas