Jakarta - Tottenham Hotspur tak keberatan melepas kapten Harry Kane. Tottenham pun sudah memberikan harga bagi klub yang menginginkan Kane. Harganya? Ya, 200 juta poundsterling atau Rp 4,1 triliun dan itu bakal memecahkan rekor transfer dunia.
Tottenham hanya ingin menolak secara halus terhadap klub yang menginginkan Kane. Meski sang pemain mengisyaratkan pergi, namun Kane tetap tak sepenuh hati meninggalkan Tottenham.
Namun striker berusia 26 ini sudah membuka peluang bagi klub-klub raksasa Eropa untuk memburunya saat menyatakan keinginannya meraih trofi. Hal yang belum pernah dilakukan Tottenham. Buntutnya, klub-klub juara seperti Juventus dan Real Madrid pun segera memasang radar. Begitu pula raksasa Liga Premier Inggris sekelas Manchester City dan Liverpool.
Bila ingin memenangi Liga Premier, dia memang harus pergi ke klub yang lebih punya peluang memenangi trofi ketimbang Spurs
Tottenham memang hanya klub medioker yang belakangan mampu menembus big four. Selama ini, klub London Utara hanya menjadi bayang-bayang tetangga sebelah, Arsenal, yang sudah memenangi berbagai trofi, termasuk Liga Premier Inggris.
Sementara, Tottenham tak pernah memenanginya. Klub tersebut terakhir kali meraih trofi pada 2008. Itu pun hanya trofi kelas 3, yaitu Piala Liga.
Kane pun pernah disarankan untuk pindah karena sebagai kapten tim nasional Inggris, dirinya hanya bermain di Tottenham. Pasalnya selama ini kapten The Three Lions selalu milik pemain dari Manchester United, Liverpool, Chelsea atau Arsenal. Ingat saat Gareth Bale direkrut Real Madrid pada 2013? Saat itu, sebagian pemain Madrid pun tidak tahu tentang klub lama Bale.
Tottenham Jadikan Kane Pemain Termahal
Hanya keinginan Kane untuk pergi sedikit banyak dipersulit Tottenham. Menurut The Sun, pimpinan klub Daniel Levy sudah mematok harga 200 juta poundsterling atau Rp 4,1 triliun untuk harga penjualan Kane. Ini memang akan menjadikan Kane sebagai pemain termahal di dunia
Bila ada klub yang membelinya, dia bakal memecahkan rekor transfer dunia yang dipegang Neymar saat dibeli Paris Saint-Germain dari Barca pada 2017. Saat itu, PSG harus merogoh kocek 198 juta poundsterling atau Rp 4 triliun untuk menggaet bintang Brasil itu.
Baca juga:
Harry Kane Cedera, Tottenham Cari Striker Anyar
Menariknya, meski berstatus klub minim trofi, namun Tottenham boleh bangga karena pernah mencatatkan rekor transfer dunia saat menjual Bale ke Madrid. Saat itu, Bale bisa dijual dengan harga 86 juta poundsterling atau Rp 1,7 triliun yang memecahkan rekor pembelian Cristiano Ronaldo pada 2009. Dan, Levy berharap bisa mengulanginya saat menjual Kane.
Persoalannya harga itu dinilai tak masuk akal mengingat kondisi sepak bola Eropa yang tengah terpuruk karena pandemi Covid-19. Peta sepak bola Eropa bakal mengalami perubahan, termasuk nilai transfer pemain yang diprediksi mengalami penurunan.
Klub-klub besar tak akan lagi membahas transfer gila-gilaan. Pasalnya dana yang ada lebih banyak untuk membenahi finansial klub.
Namun Tottenham menilai harga itu termasuk wajar. Apalagi, Kane baru saja memperbarui kontrak berdurasi 6 tahun dengan nilai yang sangat besar pada 2018.
Para pesaing The Lilywhites di kompetisi domestik pun tetap menyatakan ketertarikannya pada Kane. Man United tergoda untuk merekrutnya. Apalagi, The Red Devils sudah lama mengincar pemain tersebut.
City yang tengah mencari pengganti Sergio Aguero juga tidak ingin kalah dalam persaingan. Meski mengincar striker Inter Milan Lautaro Martinez, namun Kane menjadi alternatif terbaik untuk mengisi lini depan. Belum lagi Liverpool yang siap membajak Kane.
Kane Didukung Tinggalkan Tottenham
Menanggapi keinginan Kane berada di klub yang bisa memberi trofi, mantan striker Inggris Chris Sutton menilai hal yang wajar. Menurut dia sudah saatnya Kane mengangkat trofi.
"Bila ingin memenangi Liga Premier, dia memang harus pergi ke klub yang lebih punya peluang memenangi trofi ketimbang Spurs," kata Sutton dalam wawancara dengan BBC Radio 5 Live.
"Saya bisa memahami bila dia ingin meraih trofi. Spurs mungkin klub bagus. Namun mereka tetap di belakang Liverpool dan Manchester City," ujarnya.
"Bila salah satu klub itu datang kepada dia, sangat bodoh bila tidak menerimanya," kata Sutton lagi. []
