Belasan Jemaah Pengajian di Toraja Keracunan

Belasan jemaah pengajian di Masjid Rahman ToBatu, Kelurahan Salubarani, Tana Toraja mengalami keracunam massal. Ini penyebabnya
Petugas saat melakukan penyelidikan dengan mengambil sampel makanan di rumah jemaah di Kabupaten Tana Toraja. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Toraja - Belasan jemaah pengajian yang berada di Masjid Rahman To'Batu, Kelurahan Salubarani, Kecamatan Gandangbatu Sillanan, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, mengalami keracunan massal. Aparat kepolisian dari Polres Tana Toraja langsung melakukan penyelidikan.

Peristiwa keracunan massal belasan jemaah ini terjadi pada, Jumat 24 Januari 2020, kemarin. Kala itu, jemaah tengah melakukan pengajian dan kemudian menyantap hidangan makanan berupa makanan sokko (beras ketan) dengan lauk telur rebus, setelah itu belasan jemaah langsung keracunan.

Ada 60 orang jemaah yang ikut melakukan pengajian tapi 16 jemaah diantaranya diduga mengalami keracunan.

Kapolres Tana Toraja, AKBP Liliek Tribhawono Iryanto mengatakan, adanya laporan peristiwa keracunan tersebut, Polisi langsung bergerak melakukan penyelidikan memeriksa sejumlah saksi-saksi serta mengambil sampel makanan untuk dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Sulsel.

"Ada 60 orang jemaah yang ikut melakukan pengajian tapi 16 jemaah diantaranya diduga mengalami keracunan usai menyantap makan Sokko yang dihidangkan ibu-ibu pengajian," kata Liliek saat dikonfirmasi Tagar Senin, 27 Januari 2020.

Para jemaah yang diduga mengalami keracunan ini mengalami muntaber dan sakit kepala. Akibatnya, dari ke 16 jemaah tersebut, 11 diantaranya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sinar Kasih, Makale Kabupaten Tana Toraja (Tator) untuk mendapatkan perawatan medis.

"Setelah dilakukan pengecekan kondisi korban di RS. Sinar Kasih, dua diantaranya dirawat inap, sementara selebihnya sudah di perbolehkan pulang," bebernya.

Kapolres menegaskan, saat ini pihaknya telah menerjunkan tim ke lokasi kejadian untuk mendalami peristiwa keracunan ini. Petugas juga telah memeriksa sejumlah saksi seperti yang memasak makanan, korban yang alami keracunan, dan saksi yang tidak mengalami keracunan.

Selain itu, sampel makanan yang dihidangkan juga disita untuk pengecekan di laboratorium untuk mengetahui kandungan zat yang terdapat pada makanan dan minuman.

"Kami berharap, agar warga tetap tenang dan bersabar, jangan mudah menuduh orang lain, itu bisa meruntuhkan silaturrahmi, mari kita tunggu hasilnya nanti seperti apa," imbau Liliek Tribhawono. []

Berita terkait
Nabi Terakhir di Toraja Sulsel Resmi Ditahan
Pria asal Kabupaten Gowa yang mengaku sebagai nabi terakhir di Toraja akhirnya resmi ditahan polres Tana Toraja, atas kasus penistaan agama.
Ketua BaraJP Sulsel Minta Usut Kasus Kejari Toraja
Ketua BaraJP Sulsel meminta polisi usut tuntas kasus dugaan asusila dilakukan Kejari Tana Toraja Jefri Penanging Makapedua terhadap tunangannya.
Gasmator Sayangkan Kejadian Menimpa Kejari Toraja
Gerakan Solidaritas Mahasiswa Toraja (Gasmator) sayangkan kasus yang menimpa Kepala Kejaksaan, dimana dia dituduh sudah tiduri tunangannya.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)