Jakarta - Nama Chairul Tanjung sudah tak asing lagi di telinga masayarakat Indonesia, salah satu sosok penting di balik kerajaan bisnis CT Corp. Berbagai anak perusahaan seperti Trans Corp, Bank Mega, hingga CT Global Resources pun berada di bawah perusahaan konglomerasi miliknya tersebut.
Bahkan menurut Forbes, ayah dari Putri Tanjung ini diketahui memiliki total kekayaan mencapai US$ 4,2 miliar atau setara dengan Rp 59,5 triliun.
Meski kini sudah bergelimangan harta, tentu untuk sampai di titik ini tidaklah mudah bagi Chairul Tanjung untuk meraih itu semua. Banyak rintangan, tantangan, dan kegagalan yang telah dilalui oleh mantan Menko Perekonomian ini.
Nah, salah satunya yang dapat menjadi inspirasi adalah jerih payahnya dalam membiayai biaya pendidikan dengan menjalani sejumlah bisnis kecil-kecilan di usia muda.
Awal karier Chairul Tanjung
Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Gigi, siapa sangka jika nasib Chairul Tanjung justru berbeda 180 derajat dari jurusan yang dipilihnya tersebut, dan malah berakhir sebagai pengusaha sukses nasional. Terlebih jika melihat latar belakang keluarganya yang jauh dari kata kaya raya atau memiliki privilege khusus untuk mencapai itu semua.
Bahkan, tak banyak yang tahu juga jika Chairul muda sempat merasakan tinggal di dalam sebuah losmen kecil yang sangat sempit akibat jatuhnya keadaan ekonomi keluarga.
Berkat kepiawaian dan kegigihannya dalam merintis bisnis kecil-kecilan demi dapat membiayai kuliah sendiri kala itu, kesuksesan Chairul dalam berbisnis pun terus berlanjut hingga kini, dan ia berhasil memutar roda ekonomi keluarga.
Meskipun memang, menjadi pengusaha seperti sekarang sebenarnya bukanlah karena impian sejak lama, melainkan karena keadaan dan terpaksa harus mencari uang untuk kuliah.
Berangkat dari latar belakang keluarga kurang berada, Chairul Tanjung muda memang sempat merasakan pahit dan kerasnya kehidupan. Berbagai usaha kecil-kecilan pun sempat ia jalani demi bisa membiayai kuliahnya. Berdasarkan dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Bisnis sepatu
Setelah menyelesaikan bangku perkuliahan di tahun 1987, Chairul Tanjung bersama dengan tiga orang temannya akhirnya mulai menekuni bisnis dengan mendirikan PT Pariarti Shindutama.
Berbekal modal awal sebesar Rp 150 juta, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk diekspor ke negara-negara Eropa. Tanpa diduga, keberuntungan menghampirinya karena perusahaan yang didirikannya tersebut berhasil mendapat pesanan sepatu sebanyak 160 ribu pasang dari negara Italia.
2. Toko peralatan kedokteran
Mulai menekuni dunia bisnis secara serius, Chairul Tanjung kemudian merintis untuk mendirikan toko yang menjual peralatan kedokteran dan laboratorium yang diketahui terletak di bilangan Senen, Jakarta Pusat.
Sayangnya, usaha tersebut mengalami kebangkrutan sehingga Ayah dari pengusaha muda, Putri Tanjung ini harus kembali mencari peluang untuk mengasah kepiawaian berbisnisnya.
3. Fotokopi dan jual buku
Siapa yang menyangka jika ternyata seorang Chairul Tanjung pun pernah berjuang mencari pundi-pundi uang lewat bisnis fotokopi semasa dirinya di bangku perkuliahan.
Kondisi tersebut berawal dari kebiasaan para mahasiswa yang kala itu rata-rata harus mengeluarkan Rp 500 untuk fotokopi 20 lembar buku diktat praktikum dari dosen. Chairul pun melihat kondisi itu sebagai peluang emas untuk dirinya memulai bisnis kecil-kecilan.
Ia bekerja sama dengan temannya yang berani menawarkan harga fotokopi lebih rendah, yaitu Rp 150 per 20 lembar dan kemudian menjual buku diktat tersebut seharga Rp 300. []