BEI: IHSG dan Kapitalisasi Pasar Sepekan Ditutup Positif

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, pasar modal Indonesia memperlihatkan pergerakan yang variatif, namun masih menunjukkan data positif.
(Foto: Facebook/Bursa Efek Indonesia).

Jakarta- Pasar modal Indonesia memperlihatkan pergerakan yang variatif, namun masih menunjukkan data yang positif. Pada periode sepekan 14 September hingga 18 September 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali ditutup positif atau mengalami peningkatan sebesar 0,85%yaitu pada level 5.059,223 poin dari level 5.016,712 pada pekan lalu.

Senada dengan IHSG, kapitalisasi pasar bursa pada pekan ini turut mengalami peningkatan sebesar 0,87% menjadi Rp 5.878,5 triliun dari Rp 5.827,7triliun pada pekan lalu.

Baca Juga: Sukses, Perusahaan Tercatat di BEI Capai 700 Emiten

Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono menyebutkan, peningkatan selanjutnya terjadi pada data rata-rata volume transaksi selama sepekan menjadi sebesar 11,482 miliar saham atau meningkat sebesar 2,02% dibandingkan pada penutupan pekan sebelumnya yaitu sebesar 11,255 miliar saham.

Menurutnya, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 7,82% menjadi Rp 8,121 triliun dari Rp 8,810 triliun sepekan sebelumnya. "Rata-rata frekuensi harian juga mengalami perubahan sebesar 13,43% menjadi 617,256 ribu kali transaksi dari pekan sebelumnya sebesar 712,986 ribu kali transaksi," kata Yulianto dalam keterangannya.

IHSGWarga memotret layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 12 Maret 2020. BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan (\'trading halt\') pada sistem perdagangan di bursa efek pada Kamis (12/3) pukul 15.33 WIB karena dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,01 persen. (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)

Investor asing pada akhir pekan mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 998,56 miliar. Sedangkan sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp 39,669 triliun.

Mengawali pekan ini, tepatnya pada Senin, 14 September 2020, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali meraih penghargaan sebagai The Best Islamic Capital Market pada ajang Global Islamic Finance Awards (GIFA) 2020. Penghargaan tersebut diterima secara virtual oleh Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi pada acara Online Awards Ceremony (OAC) of the 10th GIFA yang disiarkan langsung dari Islamabad, Pakistan.

Menurutnya, pencapaian tersebut menjadi yang kedua bagi BEI. Pada 2019 merupakan kali pertama BEI mendapat penghargaan sebagai yang terbaik dalam pengembangan pasar modal syariah di dunia dalam ajang yang sama.

Selain itu pada penyelenggaraan GIFA tahun-tahun sebelumnya, BEI telah meraih penghargaan sebagai The Best Supporting Institution for Islamic Finance of the Year selama tiga kali berturut-turut. Yakni pada tahun 2016, 2017 dan 2018, serta penghargaan sebagai The Best Emerging Islamic Capital Market of the Year pada tahun 2018.

Selama sepekan terdapat dua penerbitan obligasi berkelanjutan (obligasi) dan satu Sukuk Ijarah Berkelanjutan (Sukuk) yang resmi dicatatkan di BEI. Diawali pada Senin, 14 September 2020, PT Global Mediacom Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Global Mediacom Tahap I Tahun 2020 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Global Mediacom Tahap I Tahun 2020.

Obligasi dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp 700 miliar, sedangkan Sukuk dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp 300 miliar. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan pemeringkatan idA (Single A) untuk Obligasi dan idA(sy) (Single A Syariah) untuk Sukuk. PT Bank Bukopin Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Kemudian pada Kamis, 17 September 2020, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap II Tahun 2020. Obligasi dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp 1,8 triliun. Pefindo memberikan peringkat idA+ (Single A+) dan PT Bank Bukopin Tbk kembali menjadi Wali Amanat dalam emisi ini.

Total emisi obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 79 emisi dari 53 perusahaan tercatat senilai Rp 62,18 triliun. Total emisi obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 463 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 439,18 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 127 perusahaan tercatat. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 108 seri dengan nilai nominal Rp 3.319,83 triliun dan US$ 400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp 7,59 triliun.

Pencatatan perdana saham yang dilaksanakan secara virtual pada pekan ini menghadirkan perusahaan tercatat ke-45 dan ke-46 di BEI pada tahun 2020. Yaitu PT Morenzo Abadi Perkasa Tbk (ENZO) yang resmi tercatat pada Senin, 14 September 2020 dan PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN) pada Selasa, 15 September 2020.

Baca Juga: Jokowi Apresiasi Kinerja Bursa Efek Indonesia

ENZO tercatat pada Papan Pengembangan BEI, merupakan perusahaan tercatat yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan distribusi hasil perikanan. Sementara itu, PLAN tercatat pada Papan Akselerasi BEI, merupakan perusahaan tercatat yang bergerak di bidang properti, akomodasi dan manajemen perhotelan. []

Berita terkait
Jokowi Apresiasi Kinerja Bursa Efek Indonesia
Presiden Jokowi mengarepsiasi Bursa Efek Indonesia yang meraih kinerja positif meskipun di tengah pandemi Covid-19.
Pailit, BEI Stop Perdagangan MYRX Milik Benny Tjokro
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan efek PT Hanson International Tbk (MYRX) yang didirikan Benny Tjokrosaputro.
Terkait Kasus Jouska, Phillip Sekuritas Diperiksa BEI
Kasus pengelolaan dana nasabah tanpa izin oleh PT Jouska Finansial Indonesia juga menyeret PT Philip Sekuritas.