Beginilah Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat

Guru besar Fakultas Kedokteran Hewan Unair Sri Hidanah mengungkapkan beberapa hal yang harus diperhatikan saat memilih hewan qurban.
Beginilah Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat. (Foto: Tagar/istimewa)

TAGAR.id, Jakarta - Guru besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Sri Hidanah mengungkapkan beberapa hal yang harus diperhatikan saat memilih hewan qurban.

Hewan yang digunakan untuk berqurban, kata dia, harus sehat dan tidak ada cacat fisik. Salah satu hal yang perlu diamati adalah kondisi kuku pada hewan qurban.

"Kukunya sebaiknya utuh. Hewan yang cacat bisa dilihat dari gerakan saat berjalan. Tidak boleh pincang dan harus benar-benar sehat," kata Hadinah, Jumat, 23 Juni 2023.

Hidanah menjelaskan, ciri-ciri hewan qurban yang sakit biasanya nafsu makan menurun, tampak malas saat berjalan, dan adanya kelemahan pada bagian tubuh. 

Hal lain yang menurutnya juga perlu diperhatikan adalah pastikan hewan qurban tidak buta, tidak kurus, berjenis kelamin jantan, dan kotorannya tidak lembek.

"Pastikan dia jantan dan tidak dikebiri. Kalau sehat bisa dilihat dari kotoran yang teksturnya padat. Selain itu, nafsu makan baik, gerakan lincah, dan bulu bersih," ujarnya.

Ia juga mengingatkan agar pembeli hewan qurban dapat memastikan umur hewan sudah cukup umur. Umur yang pas bagi kambing untuk dijadikan hewan qurban adalah lebih dari satu tahun.

Sedangkan sapi usianya lebih dari dua tahun. Untuk mengetahui umur hewan qurban ini dapat dilihat dari struktur gigi yang dimiliki.

"Jika sudah ada pergantian sepasang gigi tetap baik pada kambing atau sapi, ini menandakan mereka sudah cukup umur. Perbedaan gigi bisa dilihat dari bentuknya. Gigi yang sudah berganti biasanya ukurannya akan lebih besar dibanding sebelumnya," kata Hadinah.

Hadinah melanjutkan, cacat pada telinga bisa dianggap tidak cacat asal keadaannya tidak parah. Biasanya untuk menandai sapi maka sapi diberi anting. Anting ini biasanya dimaksudkan untui membantu mengetahui asal dan umur. 

"Sapi yang sudah vaksin PMK juga bisa dilihat dari penanda di telinga. Telinganya memang dilubangi. Jadi itu tidak dikategorikan sebagai cacat," ucapnya.

Selain Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), ada penyakit lain yang saat ini menghampiri hewan kurban yaitu Lumpy Skin Disease (LSD). Penyakit ini menimbulkan benjolan-benjolan kecil pada kulit yang diakibatkan virus. Tapi penyakit ini hanya menular dari hewan ke hewan.

Gejala klinis berat pada LSD ditandai dengan benjolan-benjolan yang komposisinya lebih dari 50 persen pada area tubuh. 

"Jika ada benjolan yang pecah dan menjadi koreng sebaiknya tidak digunakan sebagai hewan kurban," ujarnya. 

Berita terkait
Tips Memilih Kambing Kurban untuk Hari Raya Iduladha Umat Islam
Tips memilih kambing untuk Hari Raya Iduladha yang dapat membantu dalam memilih hewan kurban yang baik, yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Tokopedia Gandeng Dokter Hewan Bagikan Tips Berkurban Bebas PMK
Menyambut Iduladha 2022, Tokopedia menggandeng Dokter Hewan dan Ahli Kesehatan Masyarakat IPB untuk memberikan tips berkurban bebas PMK.
Tips dr Reisa 5 Cara Aman Melaksanakan Ibadah Kurban
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro membagikan panduan 5 cara melaksanakan ibadah kurban Idul Adha saat Covid-19.
0
Beginilah Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat
Guru besar Fakultas Kedokteran Hewan Unair Sri Hidanah mengungkapkan beberapa hal yang harus diperhatikan saat memilih hewan qurban.