Jakarta - Pemimpin Samsung Group, Lee Kun-hee meninggal dunia di Seoul, Korea Selatan pada Minggu, 25 Oktober 2020. Kun Hee meninggal dunia di usia 78 tahun. Namun pihak Samsung tidak mengumumkan penyebab kematian Kun-hee.
Namun selama enam tahun terakhir, ia dikabarkan kerap dirawat di rumah sakit karena penyakit jantung dan kelumpuhan.
"Ketua Lee merupakan seorang visioner, yang mentransformasi Samsung menjadi inovator kelas dunia dan kekuatan industri, dari sebuah bisnis lokal,” demikian bunyi keterangan tertulis Samsung pada Minggu, 25 Oktober 2020.
Adapun Lee Kun-hee pertama kali ambil alih Samsung pada 1987, setelah ayahnya Lee Byung-chull meninggal dunia.
Dia yang berperan besar dalam mendorong Samsung dari produsen televisi dan peralatan elektronik murah menjadi salah satu merek teknologi paling kuat di dunia dengan aset sekitar USD 375 miliar.
Pria yang lahir 9 Januari 1942 ini tanpa henti mendorong Samsung menaiki tangga kesuksesan. Pada awal 1990-an, Samsung telah melampaui kompetitornya yang berasal dari Jepang dan Amerika Serikat untuk menjadi produsen dalam chip memori.
Samsung juga mampu menaklukkan pasar ponsel kelas menengah ke atas di tahun 2000-an.
Di awal kepemimpinannya, Samsung dikenal sebagai produsen produk murah dengan kualitas rendah. Namun pada Juni 1993, Lee melakukan revolusi untuk membuat Samsung bisa bersaing di dunia internasional.
Lewat konsep manajemen baru, Samsung meminta bawahan agar tak segan menunjukkan kesalahan atasannya. Pun dia menekankan dalam memproduksi barang, yang diutamakan adalah kualitas, bukan kuantitas.
Atas kerja kerasnya, Samsung bisa berkembang dan mampu menyumbang sekitar seperlima dari PDB (Produk domestik bruto) Korea Selatan.
Berkat keberhasilan Samsung Electronics, Kun-hee mampu menjadi salah satu orang terkaya di Korea Selatan. Saat ini, kekayaan bersih Lee Kun-hee diperkirakan mencapai 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp 294,8 triliun.
Bisnis Samsung pun menggurita, tidak hanya di bidang elektronik, namun, juga merambah ke asuransi dan konstruksi kapal.
Selama Lee menjabat, Samsung Electronics menjelma dari produsen televisi kelas dua menjadi perusahaan teknologi dunia terbesar dari segi pendapatan. Televisi buatan Samsung menyalip merk-merk dari Jepang, termasuk Sony, Sharp Corp dan Panasonic Corp. []
Baca juga: