Jakarta - Bukan hanya kulit, vagina sebagai organ vital dalam hubungan seksual juga bisa diremajakan kembali berkat kemajuan teknologi kedokteran dan kecantikan yang berkembang pesat seperti sekarang.
Menurut CEO Barned Healthcare Group Dr. Yassin Yanuar Mohammad, peremajaan vagina bisa secara non invasif, semi invasif, maupun invasif, untuk memperbaiki jaringan dan kelenturan dinding vagina, sehingga meningkatkan sensasi saat bersetubuh.
Vagina bisa diremajakan kembali, salah satunya dengan menggunakan teknologi laser untuk remodeling jaringan organ seksual perempuan.
"Sebagai bagian dari Bamed Healthcare, Bamed Women's Clinic selalu berusaha berinovasi untuk memberikan layanan terbaik dalam rangka menunjang kualitas hidup perempuan Indonesia," kata Yassin Yanuar Mohammad mengenai pelayanan peremajaan vagina di Bernard Healthcare.
Ni Komang melanjutkan perkataan di atas, Remodeling jaringan menggunakan teknologi laser, bisa mengembalikan jaringan vagina menjadi muda lagi.
"Vagina bisa diremajakan kembali, salah satunya dengan menggunakan teknologi laser untuk remodeling jaringan organ seksual perempuan ini," kata dr. Ni Komang Yeni Dhanasari, SpOG yang merupakan ahli kebidanan dan kandungan, dalam seminar "Peremajaan Vagina: Sekadar Tren atau Kebutuhan" di Jakarta, dilansir Antara.
Dia menilai, hal ini harus dilakukan perempuan untuk menaikkan rasa percaya diri.
"Peremajaan vagina bukan hanya sekadar soal mencari kenikmatan seksual saja, tapi juga bertujuan untuk membantu meraih kematangan fisik, sehingga pasien bisa meningkatkan kepercayan diri dan kualitas hidupnya," kata Ni Komang.
Pada kesempatan yang sama, peremajaan vagina menurut dr. Dasep Suwanda, bisa melalui beberapa prosedur operasi, sama halnya dengan persiapan operasi secara umum, tetapi peremajaan vagina ini tidak bisa dilakukan saat perempuan sedang hamil.
"Semua prosedur peremajaan vagina tidak dapat dilakukan saat perempuan sedang hamil, akan tetapi boleh dilakukan 3 bulan pascamelahirkan maupun ibu menyusui, " ujar Dasep. []