Medan - Bobby Nasution kembali jadi salah satu pemateri dalam webinar bertajuk 'Membangun Daya Saing Kota Medan Melalui Kota Ramah Investasi', Selasa, 24 November 2020.
Moderator acara itu dipercayakan kepada Dr Syafrizal Helmi Situmorang. Sementara, pemateri Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Pakar logistik dan Dirut PT LAPI ITB Yusmar Anggadinata, dan Dirut ADHIKARI M Syaifullah.
Presentasi Bobby Nasution sangat cerdas. Detail, sudah cocok jadi wali kota ini
Sedangkan bertindak sebagai penanggap, yakni pengusaha muda Akbar Himawan Buchari, peneliti Indef Ario Darma Pahla Irhamna, pakar investasi perusahaan Isfenti Sadalia, dan praktisi E-Government dan SPBE Muhammad Syafri Lubis.
Di Medan, kepala daerah akan tentukan arah investasi. Icor tinggi di atas 6 akibat birokrasi yang berbelit. "Itulah tantangan Wali Kota Medan ke depannya, " kata Bahlil.
Dia berpandangan, pemimpin hebat harus bisa kolaborasi dengan daerah dan pusat. Menurutnya, sosok pemimpin harus punya esensi kerja sama, tidak bisa main sendiri-sendiri.
Wali kota Medan, kata dia, harus miliki jaringan ke pusat dan provinsi. Kepemimpinan yang kuat, tambahnya, mempunyai pengalaman mumpuni di bidang investasi.
"Saya yakin Bobby Nasution punya kemampuan cukup untuk itu," kata Bahlil.
Pada kesempatan itu, Bobby Nasution memaparkan program yang akan diterapkan, terkhusus di bidang investasi demi kemajuan ekonomi masyarakat di Kota Medan.
Salah satu program Bobby diketahui adalah Medan Rapi atau ramah pada investasi. Secara garis besar rancangan ini akan diterapkan menjadi pelayanan yang mudah dalam pengurusan dan kepastian waktu proses perizinan.
Suasana kerja yang kondusif dan sarana pendukung produksi lengkap. Tidak ada gangguan dalam berusaha. Dan fasilitas serta insentif penanaman modal, juga jadi deretan yang akan dikerjakan jika Bobby Nasution kelak jadi Wali Kota Medan.
Iklim investasi yang ramah dan mudah memang jadi target kerja Bobby Nasution. Sebab, dari sejumlah survei, Kota Medan jadi yang terburuk iklim investasinya.
"Dari survei KPPOD Medan peringkat bawah, yang terbaik Kota Pontianak. Jadi Medan itu terburuk tata kelola ekonomi daerahnya. Itu akan kita ubah jadi lebih baik, " kata Bobby.
Untuk memudahkan investasi, Bobby Nasution juga akan membangun mall pelayanan publik. Di sana kelak pengurusan akan dimudahkan, nyaman dan cepat.
Dia menegaskan, pungutan liar juga akan diberantas. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharapkan mampu bersinergi, berkolaborasi satu sama lainnya agar berjalan bersama satu tujuan tidak ada egosentris.
Dia menambahkan, investasi di Medan harus jadi perhatian, sebab bisa jadi salah satu pengentasan kemiskinan. Angka pengangguran yang tinggi juga akan berkurang jika investastor secara massif datang di Medan.
"Kita akan buat perubahan ekstrem di sektor birokrasi. Merit sistem akan kita terapkan, reward and punishment di kalangan ASN akan kita terapkan. Semua itu untuk melayani masyarakat dengan baik," kata Bobby.
Bahlil pun memuji program Bobby Nasution. Katanya pemimpin itu memang harus kreatif, bukan kerja rutin masuk pagi pulang sore hari. "Kebijakan daerah harus kolaborasi dengan semua pihak, pemerintah, perguruan tinggi, pengusaha, UMKM. Saya dorong betul anak-anak muda berkembang," kata Bahlil.
- Baca juga: Akhyar Sebut Flying Garden Tuk Banjir, Bobby Balas Kurangi Polusi
- Baca juga: Jamu AHY Usai Kampanye Akhyar - Salman, Netralitas Gubsu Disorot
Dia beranggapan, pemimpin harus ciptakan ruang untuk mudahkan pengusaha berusaha di Kota Medan. "Presentasi Bobby Nasution sangat cerdas. Detail, sudah cocok jadi wali kota ini. Sudah cerminkan Medan ramah investasi, kasih kewenangan. Pemimpin itu harus berpikiran besar," ucap Bahlil. []