Jakarta – Sementara Amerika Serikat (AS) menghadapi lonjakan terburuk dalam kasus virus corona (Covid-19), siswa di berbagai penjuru negara ini harus menghadapi perubahan mendadak dalam upaya menghentikan penyebaran infeksi.
Didorong oleh varian Omicron, rata-rata jumlah kasus baru Covid-19 telah melampaui angka 400 ribu per hari, dua kali lipat dari angka sepekan silam dan tiga kali lipat dari angka dua pekan lalu.
Laporan situs independen, worldometers, menunjukkan kasus harian tertinggi di AS dilaporkan tanggal 30 Desember 2021 yaitu sebanyak 595.480. Sedangkan jumlah kasus kumulatif sampai tanggal 4 Januari 2022 dilaporkan 55.864.519 dengan 847.162 kematian. Jumlah kasus dan kematian ini menempatkan AS di puncak pandemi Covid-19 dunia.
Ini telah menyebabkan para pejabat sekolah untuk mempertimbangkan rencana mereka untuk membawa murid-murid kembali ke kelas setelah libur musim dingin, yang di banyak tempat berlangsung sepanjang liburan Natal dan Tahun Baru.
Kombinasi kekurangan itu dan berbagai upaya untuk memperlambat gelombang kasus baru mendorong sekolah-sekolah di Milwaukee, Cleveland, Detroit dan Philadelphia untuk memindahkan sebagian atau seluruh kelas mereka ke platform pembelajaran online (daring, di Indonesia disebut PJJ-pembelajaran jarakjauh) yang telah diandalkan para siswa hampir sepanjang pandemi ini.
Hal serupa berdampak juga di luar sekolah. Smithsonian Institution mengumumkan bahwa beberapa dari museum besarnya di Washington harus tutup atau beroperasi dengan jam yang dikurangi selama sedikitnya 12 hari karena mengalami “kekurangan staf yang tidak pernah terjadi sebelumnya.”
Banyak maskapai penerbangan, sementara menghadapi isu cuaca musim dingin, harus membatalkan penerbangan karena kurangnya awak pesawat yang cukup sehat untuk bekerja (uh/ab)/voaindonesia.com. []
Rumah Pohon di Amerika Tempat Unik Mengajar Kelas Daring
New York Tutup Semua Sekolah Imbas Lonjakan Pandemi
Murid SD di Amerika Serikat Belajar di Alam Suhu Titik Beku
Pelajar Usia 12 Tahun ke Atas di Los Angeles Wajib Vaksinasi Covid-19