New York Tutup Semua Sekolah Imbas Lonjakan Pandemi

Di Kota New York, AS, 18 November 2020, semua sekolah ditutup, ketika kota itu mencatat peningkatan rata-rata kasus virus corona
Para pelajar keluar dari sebuah sekolah di Brooklyn menyusul pengumuman penutupan sekolah-sekolah dari pemerintah Kota New York karena kasus Covid-19 terus meningkat, New York, 18 November 2020. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

New York, AS – Wali Kota New York, Amerika Serikat (AS), Rabu, 18 November 2020, memerintahkan semua sekolah untuk ditutup, ketika kota itu mencatat peningkatan rata-rata kasus positif virus corona (Covid-19) lebih dari 3% selama tujuh hari berturut-turut.

Laporan situs independen, worldomter, tanggal 19 November 2020, menunjukkan jumlah kasus virus corona di AS sebanyak 11.873.863 dengan 256.262 kematian. New York ada di peringkat ke-4 di AS dengan jumlah kasus 611.988 dengan 34.105 kematian. Di puncak ada Texas 1.130.292, selanjutnya California 1.067.308, dan Florida 905.248.

“Mulai Kamis, 19 November 2020, seluruh gedung sekolah akan tutup, di tengah meningkatnya kewaspadaan kita. Kita harus dapat melawan gelombang kedua Covid-19,” ujar Wali Kota New, York Bill de Blasio, di Twitter. Ia juga mencuit ulang pernyataan dari dinas pendidikan di kota itu.

Sekolah dengan prosedur tatap muka dimulai kembali di New York antara akhir September hingga awal Oktober, ketika tingkat penderita positif Covid-19 di bawah dua persen.

Secara terpisah Clark County di negara bagian Nevada, yang mencakup Kota Las Vegas, Rabu, 18 November 2020, meluncurkan aplikasi yang disebut “FixIt” di mana warga dapat melaporkan berbagai isu, termasuk pelanggaran pembatasan sosial terkait virus corona.

Sebelumnya pada Selasa, 17 November 2020, Kota New Orleans mengumumkan akan membatalkan parade Mardi Gras yang sedianya dilangsungkan Februari mendatang karena pandemi masih terus merebak di sebagian besar kota di Amerika. Juru bicara Kota New Orleans, Beau Tidwell, mengatakan parade yang dijadwalkan berlangsung pada 16 Februari 2021 tidak dapat terlaksana dengan pembatasan pertemuan di luar ruangan yang kini masih terus diberlakukan.

“Hal ini seharusnya tidak mengejutkan siapapun karena pedoman ini sudah diberlakukan selama beberapa waktu terakhir ini,” ujar Tidwell.

Di California, Los Angeles, restoran dan bar diperintahkan untuk membatasi operasi di luar ruangan dan jumlah pelanggan hingga hanya 50 persen kapasitas, dan untuk menutup operasi mereka pada pukul 22.00. Di dalam ruangan, toko-toko biasa dapat beroperasi hanya dengan 25 persen dari kapasitasnya, sedangkan usaha seperti salon hanya dapat menerima pelanggan lewat janji temu.

Aturan-aturan baru di Los Angeles ini akan mulai berlaku pada Jumat, 20 November 2020. Para pemimpin di negara bagian itu juga sedang bersiap memberlakukan lockdown atau penutupan sebagian wilayah dan penghentian operasi.

Dengan lockdown, diharapkan orang akan tinggal di rumah saja dan hanya keluar jika ada keperluan mendesak. Ini dikarenakan jumlah kasus baru dan orang yang dirawat di rumah sakit terus meningkat. Kasus baru harian telah berlipat ganda dalam dua minggu terakhir ini. (em/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Pandemi Membuat Gedung-gedung Konser di New York Ditutup
Pandemi virus corona membuat tempat-tempat konser di New York, AS, ditutup, kini muncul kelompok orchestra yang adakan pertujuan di jalan
New York Times Pindahkan Staf di Hong Kong ke Seoul
Media Amerika Serikat, New York Times akan memindahkan beberapa stafnya di Hong Kong ke Seoul, menyusul pemberlakuan UU Keamanan Nasional.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.