BCS 1976 dan Slemania Dilarang Mengawal PSS Sleman Berlaga

Sebanyak dua laga, ketika tandang ke markas Madura FC dan menjamu Persita Tangerang.
PSS Sleman saat menjamu Kalteng Putra. (Foto: IG @bcsxpss.1976)

Sleman, (Tagar 10/11/2018) - Kemenangan PSS Sleman kontra Madura FC berbuntut panjang. Setelah polemik offside di laga yang dihelat di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (6/11) itu, kini PSS Sleman diganjar sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Sanksi tersebut berupa larangan suporter PSS Sleman mengawal tim kesayangannya, yaitu saat melawat ke Stadion Ahmad Yani menantang tuan rumah Madura FC, Senin (12/11). Selanjutnya menjamu Persita Tangerang, Jumat (16/11) mendatang. 

Sejumlah elemen suporter PSS Sleman, termasuk komunitas Brigata Curva Sud (BCS 1976) dan Slemania, dipastikan absen satu stadion bersama Super Elja.

Asisten Manager PSS Sleman, Dewanto Rahadmoyo membenarkan adanya sanksi terkait larangan suporter PSS Sleman mengawal tim pujaannya sebanyak dua kali. "Berdasarkan surat yang kami terima, sanksinya yakni suporter PSS Sleman dilarang memasuki stadion saat tandang ke Madura dan menjamu Persita Tangerang," katanya kepada Tagar News di Yogyakarta, Sabtu (10/11).

PSS SlemanDi depan ribuan suporter setianya, pemain PSS Sleman merayakan kemenangan saat menjamu Persiba Balikpapan pada pertengahan September lalu. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Saat ini, ia bersama jajaran managemen PSS mempelajari isi dari keputusan Komdis PSSI tersebut. Pasalnya hanya tertulis larangan bagi suporter, sehingga masyarakat umum masih dapat menonton langsung di stadion. 

"Tertulisnya seperti itu. Berarti penonton umum masih diperbolehkan atau tidak, kita belum tahu. Kami masih mempelajari dan mengkomunikasikan dengan Komdis PSSI," paparnya.

Latar belakang larangan yang dikeluarkan per 8 November 2018 itu mencuat setelah Komdis PSSI menerima pengaduan dugaan pemukulan suporter PSS Sleman terhadap sejumlah ofisial Madura FC. Suporter tuan rumah menginvasi masuk lapangan dan melakukan pemukulan sebelum dihentikan oleh petugas keamanan.
 
PSS Sleman telah mengakui adanya insiden itu. Namun, versi laporan PSS Sleman, hanya satu orang ofisial Madura FC yang dianggap menjadi korban pemukulan.

Ketua Komdis PSSI Asep Edwin Firdaus dalam suratnya mengatakan, dalam laga PSS Sleman versus Madura FC sudah terjadi pelanggaran disiplin. Aturannya jelas, suporter dilarang masuk lapangan pertandingan. Panpel juga berada di area yang tidak semestinya.

Menurut Asep, merujuk laporan yang disertai dengan bukti yang kuat, maka dipastikan ada pelanggaran disiplin. Merujuk pada pasal 68 jo, Pasal 69 ayat 2 kode disiplin, maka suporter PSS Sleman dihukum larangan memasuki stadion dua kali pertandingan.

"Suporter PSS Sleman dilarang menghadiri dua laga, yakni Madura FC vs PSS Sleman (12/11) serta PSS Sleman vs Persita Tangerang (16/11)," sebut Asep dalam suratnya.

Asep menegaskan, keputusan Komdis PSSI ini harus diterima oleh PSS Sleman. "Terhadap keputusan ini tidak dapat mengajukan banding sesuai dengan pasal 119 kode disiplin PSSI," tegasnya.[]

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.