Makassar - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar mengintensifkan pengawasan pasar yang menjual barang konsumsi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020.
"Dalam pengawasan ini, BBPOM tidak bergerak sendiri tapi melibatkan semua dinas terkait untuk sama-sama ikut mengawasi di lapangan," kata Kepala BBPOM Makassar Abdul Rahim disela pemantauan di Pasar Pa'baeng-baeng, Makassar, Rabu, 12 Desember 2019, seperti diberitakan Antara.
Dia mengatakan pengawasan ini jadi bagian praktek fasilitator keamanan pangan yang berasal dari 13 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Apabila terdeteksi mengandung zat berbahaya, tentu akan ditelusuri lebih lanjut dan mencari siapa produsennya.
Ada sebanyak 40 fasilitator keamanan pangan untuk pasar aman yang turun melakukan pengambilan contoh bahan konsumsi yang akan diuji laboratorium.
"Dua lokasi pasar yang dipilih untuk mengambil sampel adalah Pasar Pa'baeng-baeng dan Pasar Maricaya," ucap Rahim.
Menurut dia, pengujian bahan konsumsi itu untuk mengetahui ada tidaknya zat berbahaya yang berdampak pada kesehatan. Pengujian itu terkait mengandung zat kimia atau mikrobiologi yang dapat menimbulkan penyakit.
Setelah sampel terkumpul diantaranya daging sapi, tahu, bakso, ikan segar, ikan asin dan penganan lainnya, barulah dilakukan pengujian cepat dengan menggunakan fasilitas laboratorium mobile.
"Apabila terdeteksi mengandung zat berbahaya, tentu akan ditelusuri lebih lanjut dan mencari siapa produsennya," ujar dia.
Sementara itu, salah seorang pedagang Pasar Pa'baeng-baeng bernama Daeng Sanneng mengatakan pihaknya senang dengan pengawasan yang rutin dari petugas untuk memeriksa sembako atau bahan konsumsi lainnya.
"Kalau kita memang tidak bermasalah menjual satu produk, tentu kita santai-santai saja ketika ada petugas dari BBPOM," kata Daeng Sanneng. []
Baca juga: