Jakarta - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap 6 orang terduga teroris di tiga wilayah, yakni Lampung, Sumatera Barat, dan Batam. Barang bukti yang diamankan mulai dari anak panah, senjata api rakitan, hingga bubuk belerang.
Kabidhumas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhardt membenarkan kabar penangkapan teroris di Kota Batam tersebut. Terduga pelaku ditangkap di sekitar Perumahan Armendo Raya, Punggur.
“Benar, pada Jumat telah dilakukan penangkapan terhadap pelaku teroris, MA alias Abu Al Fatih,” ujar Harry, Minggu, 8 November 2020.
Kabarnya, MA tergabung dalam kelompok Jamaah Anshot Daulah (JAD) yang beralamat di Perumahan Citra Laguna Tahap III Blok G2 No.17 RT 05 RW 23, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam.
Dari tempat itu, polisi mendapatkan barang bukti berupa sebuah senjata rakitan yang belum sempurna, dua busur panah, lima anak panah, dua buah sangkur, sebuah mesin solder, 1 plastik berisi bubuk putih, 1 plastik bubuk belerang, 1 unit adapter, 1 unit besi dan 6 unit pegas per.
Densus juga mengamankan 1 unit tabung dan tas panah, 4 unit shock Spm, 1 unit stik (seperti mainan anak), dan 1 unit jepitan las.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Limapuluh Kota
Sementara itu di Sumatera Barat, pelaku berinisial ADS, 39 tahun yang diduga jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) juga diamankan Tim Densus 88. Informasinya, ADS diciduk di Jalan Raya Bukittinggi - Payakumbuh, tepatnya di kawasan Koto Tangah, Batuhampa, Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota pada Jumat, 6 November 2020.
"Benar, ada penangkapan itu (teroris). Lengkapnya besok (Senin, 9 November 2020) akan kami rilis," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono kepada Tagar melalui sambungan seluler, Minggu, 8 November 2020.
Menurut Awi, sebelum menangkap ADS, polisi juga telah menciduk beberapa terduga teroris yang tergabung dalam JAD dan Jamaah Islamiyah (JI). Setidaknya ada 6 pelaku yang diringkus Densus 88 di tiga lokasi berbeda.
"Diduga mereka tergabung ke dalam jaringan itu (JAD), tapi masih kami dalami," katanya.
Terpisah, Wali Nagari Koto Tangah, Batuhampa, Kecamatan Akabiluru, Syamsul Akmal ikut membenarkan bahwa salah seorang warganya diciduk polisi. "Saya tahunya setelah dipanggil polisi saja pada saat penggeledahan," katanya.
Syamsul tidak menjelaskan latar belakang pelaku dan mengaku tidak tahu bagaimana keseharian ADS sebelum ia diciduk polisi. "Itu yang saya kurang tahu, karena segini banyaknya warga, namun yang jelas saya kaget juga," katanya.[]