Barcelona Tak Ingin Bernasib Sial Seperti PSG

Barcelona tetap harus mewaspadai Manchester United di laga kedua perempat final Liga Champions.
Bek Barcelona Gerard Pique (kanan) mengingatkan timnya untuk tidak meremehkan Manchester United meski sudah menang 1-0 di laga pertama perempat final Liga Champions di Old Trafford, Kamis (11/4) dinihari WIB. (Foto: Goal.com)

Jakarta, (Tagar 1/4/2019) - Peringatan keras dari bek Barcelona, Gerard Pique. Kemenangan 1-0 atas Manchester United di laga pertama perempat final Liga Champions belum menjamin Barca bakal lolos ke semifinal. Masih ada satu pertandingan lagi yang harus dilakoni kedua tim di kandang Barca di Nou Camp. 

Pique tegaskan Barca harus bisa mengamankan laga kedua yang digelar pada Selasa (16/4) atau Rabu (17/4) dinihari WIB. Hasil imbang memang sudah bisa mengantarkan Blaugrana ke semifinal untuk bertemu pemenang antara Liverpool dan Porto. 

Meski kembali diunggulkan karena bermain di kandang sendiri dan lawan butuh kemenangan minimal 2-0 untuk lolos, Barca tetap tak bisa meremehkan MU. Pique mengingatkan kegagalan Paris Saint Germain di babak 16 Besar menjadi pelajaran berharga bagi Barca. Menurut dia Barca tak ingin bernasib sial seperti PSG yang meremehkan MU setelah unggul 2-0 di laga pertama di Old Trafford. 

PSG jelas lebih difavoritkan. Mereka bermain lebih baik di laga pertama. Tetapi lihat saja apa yang terjadi.

Kemenangan tersebut menjadikan pemain PSG terlalu percaya diri. Pasalnya mereka sangat diunggulkan di laga kedua yang digelar di kandang sendiri. Apalagi mereka tampil gemilang di Old Trafford. Skuat PSG juga lebih komplet dibandingkan MU. Kenyataannya, MU justru menang 3-1. Dan gol penentu The Red Devils diciptakan Marcus Rashford dari titik penalti saat laga tersisa beberapa detik lagi. 

"Bila melihat apa yang mereka (MU) lakukan terhadap PSG, maka tidak diragukan bila peluang kedua tim tetap sama besar," kata Pique. 

Menurutnya PSG bernasib sial karena meremehkan MU. "PSG jelas lebih difavoritkan. Mereka bermain lebih baik di laga pertama. Tetapi lihat saja apa yang terjadi," ujarnya. 

"Semua bisa terjadi di sepak bola. PSG adalah contoh terbaik. Jangan sesekali membiarkan MU berkembang. Bila dibiarkan, itu yang mereka perlihatkan di Paris. Padahal, mereka turun dengan banyak pemain dari akademi. Jadi, kami harus sepenuhnya fokus sejak menit pertama sampai akhir di pertandingan kedua," lanjut eks bek MU ini. 

Barca meraih kemenangan penting atas MU di pertandingan Kamis (11/4) dinihari WIB. Meski hanya menang satu gol, Barca menyebutnya sebagai kemenangan yang bersejarah karena untuk kali pertama mereka bisa menaklukkan MU di Old Trafford.

Pique mengakui tim sempat tegang di laga tersebut. Beruntung, mereka mendapatkan gol yang terbilang cukup cepat akibat bunuh diri bek MU Luke Shaw.

"Gol di menit awal ini membuat kami lebih rileks. Kami pun mulai yakin bisa mengatasi ketegangan. Kami juga memiliki pertahanan yang kokoh sehingga tidak kebobolan. Terus terang sangat sulit bila bermain di sini (Old Trafford). Ini stadion yang bersejarah dengan atmosfer yang luar biasa. Bermain di sini sudah pasti mendapat tekanan yang besar," kata Pique yang pernah empat musim bermain di MU. 

Dirinya ikut membawa MU meraih gelar ganda di musim 2008, Liga Premier Inggris dan Liga Champions. Hanya minimnya kesempatan bermain di MU karena sulit menggeser duet bek tengah Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand, bek yang saat itu berusia 21 ini dibawa kembali oleh Barca. Pique yang sesungguhnya merupakan didikan akademi Barca ini pun meraih sukses di klubnya yang sekarang. []

Baca juga: 

VAR Menangkan Barcelona, MU Belum Menyerah

Barcelona Masih Diunggulkan Lawan MU 

Barcelona Terdepak dari Liga Champions, Iniesta: Sangat Menyakitkan


Berita terkait