Bar Pemandu Sorak di Tokyo Sepi Karena Pandemi Covid-19

Tanpa alkohol, jumlah tempat duduk terbatas, dan sorak-sorai yang minim, sebuah bar bertema pemandu sorak di Tokyo kesulitan pertahankan bisnisnya
Deretan kursi kosong di bar \'Cheers One\' Tokyo, Jepang, yang sepi pengunjung, di tengah pandemi Covid-19, 29 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Tokyo - Tanpa alkohol, jumlah tempat duduk yang terbatas, dan sorak-sorai yang minim, sebuah bar bertema pemandu sorak di Tokyo kesulitan mempertahankan bisnisnya di tengah pembatasan terkait wabah virus corona (Covid-19) dan Olimpiade Tokyo 2020 tanpa penonton.

Bar 'Cheers One', yang terletak di Ginza, kawasan kelas atas di Tokyo, dulunya dikenal sebagai bar populer. Para pengunjung tidak hanya bisa menikmati minuman beralkohol sambil mengobrol, tapi juga menonton para pelayannya yang beraksi bak pemandu sorak. Singkat kata, sorak sorai menjadi ciri khas bar itu.

Kini, bar itu sepi pengunjung. Pemberlakuan keadaan darurat di Tokyo dan larangan penjualan alkohol saat ini telah memukul bisnisnya.

Pemilik Cheers One, Arata Funabara, mengatakan, pendapatan bulanan menurun 85 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi melanda. “Saya tidak tahu apakah kami bisa bertahan. Kami berada dalam situasi yang sulit. Kini kami hanya berharap akan ada perubahan nantinya,” keluhnya.

Meskipun dikunjungi sejumlah pelanggan setiap hari, bahkan pada hari kerja sebelum jam penutupan pukul 8 malam, para staf bar itu mengatakan bahwa duduk di belakang layar plastik dan tindakan-tindakan pencegahan virus corona lainnya adalah penyesuaian yang sulit bagi pelanggan.

pelayan di bar Cheers One TokyoSeorang pelayan pakai masker di tengah pandemi Covid-19, berbicara dengan seorang pelanggan di bar \'Cheers One\' Tokyo, Jepang, yang sepi pengunjung, 29 Juli 2021. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Rino Kamimura, seorang pelayan dan sekaligus pemandu sorak, mengatakan, “Begitu banyak orang ingin minum alkohol, dan setiap kali kami pergi ke luar dan memberi mereka selebaran, mereka selalu bertanya kepada kami, 'Apakah kalian menyajikan alkohol?' Dan ketika kami menjawab 'Tidak,' mereka seperti Oke, maaf, kami tidak tertarik.’”

Meski demikian, Daichi, yang menganggap dirinya pelanggan tetap Cheers One, mengatakan bahwa ia justru senang dengan situasi ini. Ia bisa menikmati bar itu seperti miliknya sendiri karena sepinya pengunjung.

“Mereka bilang saya bisa menonton Olimpiade di sini. Karena kita dalam situasi yang terkait Covid-19 tidak banyak pelanggan datang ke sini. Ini artinya saya dapat menikmati tempat ini untuk diri saya sendiri. Saya datang ke sini untuk memesan minuman dan bersantai.”

Jepang memperluas keadaan darurat virus corona keempat wilayah lagi selain Tokyo, Jumat, 30 Juli 2021, menyusul lonjakan infeksi yang membukukan rekor baru.

Perdana Menteri Yoshihide Suga mengumumkan bahwa keadaan darurat di Saitama, Kanagawa dan Chiba, dekat Tokyo, serta di Osaka, berlaku efektif mulai Senin hingga 31 Agustus 2021.

Tokyo telah melaporkan rekor peningkatan kasus selama tiga hari berturut-turut, termasuk 3.865 pada hari Kamis, 29 Juli 2021, sebelum mencatat 3.300 lagi pada hari Jumat, 30 Juli 2021.

Jumlah kasus baru harian itu meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan pekan lalu, meskipun para pejabat mengatakan lonjakan itu tidak terkait dengan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 (ab/uh)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Rekor Lonjakan Infeksi Covid-19 di Tokyo Selama Olimpiade
Tokyo melaporkan jumlah kasus Covid-19 tertinggi, 29 Juli 2021, untuk hari ketiga berturut-turut sementara pesta Olimpiade di kota itu berlanjut
Covid-19 Melonjak di Jepang Saat Tokyo Jadi Tuan Rumah Olimpiade
Pemerintah Jepang diminta kirim pesan yang jelas bagi masyarakat di tengah-tengah melonjaknya kasus Covid-19
Olimpiade Tanpa Penonton Asing Kalangan Bisnis di Tokyo Terpukul
Banyak bisnis kecil di Tokyo terpukul parah tidak hanya oleh pandemi, juga karena keputusan yang melarang orang asing menyaksikan Olimpiade
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.