Banten Masih Menunggu Jakarta untuk Lockdown

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan mendapatkan banyak pertanyaan terkait lockdown Jakarta, meskipun masih simulasi.
Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) usai melakukan rapat terkait Lockdown bersama Kapolda dan Danrem, Senin, 30 Maret 2020. (Foto: Tagar/Moh Jumri)

Serang - Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengatakan mendapatkan banyak pertanyaan dari warga Banten terkait lockdown Jakarta, meskipun masih simulasi. Menurut dia, Banten harus bersiap-siap secara ekonomi supaya tidak punya ketergantungan.

Banten-Jakarta itu daerah yang sudah menjadi kawasan yang terintegrasi.

"Kita menunggu sejauhmana Jakarta memperlakukan lockdown, menutup pintu bagi warga Banten. Dari segi profesi dan pekerjaan, ketergantungan Banten kepada Jakarta tinggi," ucap Wahidin Halim di Rumah Dinas Gubernur Jalan A Yani no 158 Kota Serang, Senin, 30 Maret 2020.

Saat ini, kata Wahidin, posisi Banten sama dengan Jawa Tengah. Soal pulang mudik, setiap hari masyarakat Banten pulang mudik. Tidak hanya dari transportasi bus dan kereta api, mereka juga menggunakan motor, lewat jalan-jalan dan gang kecil. Menurut dia, tidak bisa dibendung.

"Pemerintah Provinsi Banten sedang membahas masalah lockdown yang bertujuan untuk mencegah dan memutus mata rantai penularan virus Corona," ujar Wahidin.

Wahidin mengatakan lockdown tidak sesederhana yang dibayangkan. Tidak sekedar menutup pintu dan menolak orang yang datang dari luar. 

"Banten-Jakarta itu daerah yang sudah menjadi kawasan yang terintegrasi. Sehingga kita susah untuk memantau pergerakan. Termasuk kulturnya, tradisinya, dan kebiasaannya. Kami sedang cari formulasi. Format bagaimana berhadapan dengan tuntutan dan permintaan masyarakat," tutur dia.

Tentunya, kata Wahidin, harus hati-hati dengan pertimbangan sosial, politik, dan penting pertimbangan ekonomi. Tentunya jangan sampai menambah pengangguran baru. Kalau mereka menganggur, apa yang mau mereka makan.

"Ada tanggung jawab negara di situ," ujar Wahidin.

Ia mengatakan, Tangerang disebut Kota Commuter karena orang bekerja dan cari makan di Jakarta. Menurut dia, ada simbiosis mutualisme antara daerah ini.

"Tiap hari, bayangkan. Orang-orang dari Tangerang, Banten, Cilegon sehari-hari berbondong-bondong dengan mobilitas tinggi ke Jakarta. Sehari-hari mereka pulang pergi," ujar Wahidin.

Berdasarkan pengamatan Wahidin, banyaknya Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Banten karena mereka banyak orang Jakarta atau orang Banten yang tinggal di Jakarta pulang kembali ke Banten.

"Demikian juga pasien positif yang saya temukan juga kalau berobat mereka ke Jakarta. Mungkin penuh, mereka bergeser ke rumah sakit-rumah sakit di Tangerang atau yang ada di Banten," ucap dia. []

Berita terkait
Pendapat Ekonom Soal Karantina Wilayah Banten
Ekonom Banten Dr Rizqullah mengatakan karantina wilayah di Banten bukan semata-mata tanggung jawab pemda dan pemkot.
Hingga Juni, Sekolah di Banten Belajar di Rumah
Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) memperpanjang masa libur sekolah atau belajar mulai 31 Maret 2020 hingga 1 Juni 2020.
Cegah Corona, TNI-Polri Banten Semprot Disinfektan
Puluhan personil dari Kodim 0603 Lebak dan personil Polres Lebak melakukan penyemprotan disinfektan di Rangkasbitung, Banten.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.