Bank Mandiri Ingatkan Nasabah Waspadai Praktik "Skimming"

Menurutnya, pengamanan dan keamanan nasabah Mandiri sangat dilindungi dan diproteksi semaksimal mungkin, sehingga data nasabah akan terlindungi secara baik.
Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri. (bankmandiri.co.id)

Makassar, (Tagar 16/3/2018) - Bank Mandiri mengimbau nasabahnya agar tetap waspada dengan terungkapnya praktik 'Skimming' atau tindakan pengkloningan data nasabah di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang terjadi pada bank BUMN lainnya.

"Kami imbau agar nasabah tetap waspada. Meski security data Bank Mandiri sangat baik akan tetapi akan lebih baik bila nasabah tetap mewaspadai itu," sebut Retail Founding Head Bank Mandiri Regional XI Sulawesi Maluku, Poster Simbolon di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (16/3).

Menurutnya, pengamanan dan keamanan nasabah Mandiri sangat dilindungi dan diproteksi semaksimal mungkin, sehingga data nasabah akan terlindungi secara baik. Selain itu, Bank Mandiri juga menjamin dan menjaga data nasabah agar tetap aman.

Selain itu, nasabah juga diwajibkan dalam melakukan transaksi di setiap ATM menggunakan pin sebanyak dua kali, yakni saat masuk maupun ketika menarik atau menyetorkan uang di ATM.

"Pin ataupun password nasabah kan yang mengetahui dirinya sendiri, lagipula setiap transaksi mesti memasukkan pin dua kali. Inilah salah satu proteksi kami kepada nasabah. Kalaupun itu terjadi berarti kelalaian nasabah itu sendiri, bisa saja memberikan nomor pin ke orang lain," ujarnya.

Kendati demikian, sangat mustahil pelaku skimming mengambil data bila digesek atau menarik uang di ATM baik itu menggunakan kartu kredit maupun debet bila tidak mengetahui data ataupun pin nasabah bersangkutan.

Tidak hanya itu, pihaknya menghimbau kepada nasabah Bank Mandiri tidak sembarangan membeli atau berbelanja kebutuhan di toko berbasis daring (online) tanpa ada kejelasan serta status toko tersebut terdaftar dan sudah legal, mengingat ada beberapa kasus terjadi penipuan.

"Tidak usah takut berbelanja di toko online asalkan tokonya legal, kalau di tempat sembarang belanja dengan harga tidak wajar tentu resikonya cukup besar, selain kena tipu bisa saja data nasabah diambil pelaku. Untuk itu ditekankan agar tetap waspada," tambahnya.

Mengenai dengan penipuan melalui data nomor telepon nasabah, lanjut Poster kembali mengingatkan agar nasabah tidak sembarang memberikan nomor telepon saat bertransaksi, sebab nomor telepon sekarang sudah menjadi bagian dari data penting nasabah.

"Jelasnya seluruh data nasabah kami amankan, kalaupun itu keluar tentu disanksi berat. Bila ada orang yang tidak dikenal menelepon, sebaiknya nasabah waspada, tidak perlu diladeni agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diingikan," tambahnya.

Sebelumnya, praktik Skimming dialami belasan dana nasabah yang tersimpan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Kediri Jawa Timur secara mendadak hilang bahkan saldonya berkurang antara Rp500 ribu-Rp4 juta bahkan ada mencapai Rp10 juta.

Kendati demikian, pihak bank telah mengganti uang nasabah yang raib dicuri pelaku Skimming. Meski terjadi peristiwa itu, stabilitas perbankan tetap berjalan normal. Selain itu tim dari BRI setempat melakukan patroli pada semua ATM di Kediri untuk mengantisipasi hal berulang.

Praktik Skimming dilakukan orang ahli dan ini merupakan tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal. ant/rmt

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu