Yogyakarta - Indekos mahasiswa di Dusun Klitren Lor, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta menjadi lokasi yang terdampak tanggul Sungai Belik yang jebol pada Rabu sore. Barang elektronik sampai ijazah milik mereka tersapu oleh banjir sungai yang berada di Jalan Batikan itu.
Amki Riyantobi, 23 tahun, mengaku barang seperti televisi, handphone, dispenser, tabung gas, print rusak. Empat motor yang terparkir satu di antaranya juga rusak akibat terkena tanggul yang roboh.
Menurut dia, sebelum tanggul jebol, hujan lebat mengguyur wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, termasuk di Dusun Kliten lor sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu juga tanggul yang dibangun beberapa tahun lalu tiba-tiba jebol sepanjang dua meter.
Dia mengatakan, indekos yang ditempati bersama 13 temannya mengalami dampak yang paling parah. Bangunan indekos tepat berada di samping sungai. "Wah hujan besar tadi siang. Air masuk semua hampir sedada. Jadi banyak barang-barang anak kos yang rusak. Ada juga ijazah teman yang tersapu air," kata Amki kepada Tagar di sela bersih-bersih pada Rabu, 11 Maret 2020 petang.
Tak hanya itu, mereka juga mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Pasalnya yang masuk ke dalam rumah bukan hanya air sungai, tetapi kotoran manusia pun ikut terseret ke dalam kos mereka. "Parah sih masa yang masuk ke dalam itu bukan cuma air, tapi kotoran manusia juga ikut masuk," ucapnya bernada kesal.
Sementara itu, dia dan penghuni kos lainnya tetap menerima kondisi tersebut sebagai musibah. Beruntungnya bangunan kos mempunyai dua lantai. Sehingga untuk sementara waktu mereka yang kamarnya terkena banjir bisa tinggal di kamar atas. "Semua tidur di kamar atas dulu. Sambil nunggu bapak tindakan bapak kosnya," kata dia.
Parah sih masa yang masuk ke dalam itu bukan cuma air, tapi kotoran manusia juga ikut masuk.
Kapolsek Gondokusuman Komisaris Polisi Bonifasius Slamet mengungkapkan peristiwa banjir itu mengenai warga kelurahan Klitren Lor RW 1 RT 2 ,3 dan 4. Hujan deras sekitar pukul 14.00 WIB mengguyur Kota Yogyakarta sampai debit air Sungai Belik naik. Akibatnya arus air sungai yang kuat menghantam tembok benteng salah satu rumah di atas tanggul sepanjang sekitar delapan meter.
Benteng tersebut ambrol dan air masuk ke pemukiman warga. Tercatat sekitar 100 rumah warga terendam air. Genangan air mencapai ketinggian lebih dari satu meter.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya kerugian material berupa peralatan tidur, peralatan sekolah atau kuliah, peralatan rumah tangga, sepeda motor, mobil yang terendam air. "Persoalannya di sini dulunya aliran sungai terus banyak orang yang membangun rumah. Kalau hujan lebat, air kembali ke sini karena dataran rendah," kata dia.
Untung mengantisipasi kejadian serupa, warga diminta selalu waspada. Di saat mendung, selamatkan barang barang yang kira-kira kalau terkena air bakal rusak. Dilihat dari cuaca hari ini, Kota Yogyakarta berpotensi hujan lagi.
Usai banjir, warga secara gotong royong dibantu dari anggota polsek dan anggota Sabhara Polresta Yogyakarta, Koramil, BPBD Kota Yogyakarta, relawan dan lainnya. []
Baca Juga:
- Sungai Kalilo Meluap, Banyuwangi Dikepung Banjir
- BPBD Magelang Teliti Penyebab Banjir Bandang
- Sekolah Libur Akibat Terendam Banjir di Kulon Progo