Jakarta - Kepala UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (LH) Provinsi DKI Jakarta, Yayat Supriatna mengatakan sedikitnya 4.000 personel diturunkan untuk mengantisipasi genangan air hingga banjir yang melanda Jakarta.
Ketika terjadi tumpukan sampah, selain petugas eksisting di ruas tersebut, maka personel dan armada tambahan akan segera bergerak ke lokasi itu.
Hujan deras diketahui menerjang Jakarta sejak Selasa siang, 17 Desember 2019. Akibatnya sejumlah wilayah di Ibu Kota banjir. Yayat menyebut, pihaknya telah mengantisipasi hal tersebut.
"Kami menyiagakan 4.000 personel yang terlibat dalam satgas penanganan sampah," kata Yayat kepada Tagar, Selasa, 17 Desember 2019.
Sebanyak 4.000 personel dari unit kebersihan lingkungan hidup Provinsi DKI Jakarta itu diprioritaskan untuk menanggulangi penyumbatan kali, sungai, dan gorong-gorong yang berpotensi terjadinya genangan air.
"Ketika terjadi tumpukan sampah, selain petugas eksisting di ruas tersebut, maka personel dan armada tambahan akan segera bergerak ke lokasi itu. Kita siaga 24 jam," ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya juga telah menerjunkan alat berat dan armada pengangkut sampah di sejumlah lokasi rawan tumpukan sampah penyebab banjir.
Sejumlah alat berat di antaranya 44 pickup angkut, 50 truk dan 5 excavator jenis spider dikerahkan untuk membersihakan sampah, utamanya di pintu air Manggarai, Jakarta Pusat.
Sedikitnya 2 typer kecil, 1 carry, 1 germor sebagai armada pengangut sampah juga dikerahkan ke pintu air Manggarai menyusul ketinggian air di pengatur aliran air yang akan memasuki Kanal Banjir Barat itu mencapai 700 cm sejak sore.
Yayat menambahkan, UPK Badan Air DKI siaga agar sampah tidak lagi menyumbat kali, saluran penghubung, dan pintu-pintu air.
Selain di pintu air Manggarai, petugas Dinas LH bersiaga di Jembatan Kampung Melayu, Jembatan Season City dan titik-titik lain yang rawan tumpukan sampah kiriman. []
