Bangun Kawasan Industri Baru Pengolahan Logam di Kalimantan

Untuk membangun kawasan industri baru di Kalimantan, Indonesia menjajaki investasi dengan Fortescue dan Tsingshan
Luhut Binsar Pandjaitan berbicara saat briefing pagi dengan wartawan di kantornya di Jakarta, 20 Juli 2016 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Darren Whiteside)

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Maritim dan Investasi), Luhut Binsar Pandjaitan, 30 Maret 2021, mengatakan pemerintah sedang melakukan pembicaraan dengan perusahaan asal China, Tsingshan Group, dan perusahaan Australia, Fortescue Metals Group, untuk membangun kawasan industri baru untuk pengolahan logam di Kalimantan.

Luhut mengatakan kawasan industri itu akan berlokasi di dekat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kayan yang berkapasitas 11.000 megawatt di Kalimantan Utara. "Kami sudah berdiskusi dengan Fortescue dari Australia dan Tsingshan dari China untuk membangun kawasan industri di sana," kata Luhut dalam forum pembuat kebijakan, bisnis dan ekonom, mengacu pada Kalimantan Utara.

"Jadi, pada 2023, kawasan ini, industri terpadu ini mulai (melakukan) pengolahan bijih besi, bijih nikel, dan tembaga,” ujar Luhut.

Menutut Luhut, pengembangan ini harus sejalan dengan proyek pemerintah untuk memproduksi baterai lithium dengan menggunakan cadangan nikelnya.

Tsingshan, raksasa baja nirkarat China, juga merupakan pemain utama dalam proyek hilirisasi nikel di Tanah Air.

ilus bendunganIlustrasi: Bendungan untuk PLTA (Foto: pu.go.id)

Fortescue tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email sementara Tsingshan tidak dapat segera dihubungi.

Pada September 2020, Fortescue mengatakan anak perusahaannya telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah Indonesia untuk melakukan studi kelayakan dalam pemanfaatan tenaga air dan sumber daya panas bumi untuk mendukung operasi industri hijau.

Pembangunan PLTA Kayan akan dimulai tahun ini, dan tahap pertama proyek tersebut diproyeksikan selesai pada tahun 2025, menurut Kantor Berita Reuters mengutip media lokal. Proyek PLTA tersebut sedang dibangun oleh Power Construction Corp of China atau PowerChina dan Kayan Hydro Energy Indonesia.

Luhut mengatakan pemerintah menargetkan untuk memproduksi bahan bakar hidrogen di PLTA Kayan (ah/au/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Pemerintah Undang Investor Asing Membangun Ibu Kota Negara Baru
Dalam melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur, pemerintah undang investor asing.
Luhut Arahkan Sandiaga Uno, Tarik Investor ke Indonesia
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberikan arahan kepada Sandiaga Uno salah satunya mengenai destinasi super prioritas dan menarik investor.
Ekonom Ungkap Alasan Investor Enggan Berinvestasi di Medan
Paengamat ekonomi USU melihat tingginya ICOR dalam lima tahun terakhir yang membuat investor berpikir untuk berinvestasi di Kota Medan.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.