Bandara Yogyakarta International Airport Butuh Flyover

Diproyeksikan kapasitas penumpang di Bandara YIA, mencapai hingga 14 juta orang per tahun.
Proses pembangunan di Bandara Yogyakarta International Airport. (Foto: Tagar/Kulon Progo)

Kulon Progo - Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, rencananya akan dioperasikan penuh mulai akhir 2019.

Konsekuensinya, akan semakin banyak penumpang memanfaatkan moda transportasi udara di bandara ini. Diproyeksikan kapasitas penumpang di Bandara YIA, mencapai hingga 14 juta orang per tahun.

Sangat dimungkinkan terjadi kepadatan lalu lintas cukup parah di persimpangan depan bandara tersebut, jika tidak dilakukan rekayasa lalu lintas, maupun pembangunan infrastruktur konektivitas lain.

Gerbang utama kawasan Bandara YIA, seperti diketahui memang terhubung langsung dengan jalan nasional Yogyakarta-Purworejo, yang memiliki lalu lintas cenderung padat melalui perlintasan sebidang.

Terkait dengan hal ini, General Manajer PT Angkasa Pura I Yogyakarta, Agus Pandu Purnama mengatakan, dalam perencanaan pembangunan infrastruktur konektivitas Bandara YIA, dirancang flyover atau jalan layang di persimpangan gerbang bandara dan jalan nasional.

Agus Pandu menjelaskan, pada saat ini sudah ada belokan masuk ke bandara. Namun demikian, jalur itu masih perlu diperlebar dan jalan layang akan terhubung. Nantinya, penumpang dari jalan raya bisa langsung masuk ke bandara melalui jalan layang tersebut tersebut karena tidak mungkin ada crossing (perlintasan).

"Kami sudah berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait dengan waktu pembangunan flyover," ujar Agus Pandu, Minggu 4 Agustus 2019.

Dia menuturkan, jalan layang juga dibangun di dalam area utama bandara sebagai jalur penghubung bagi penumpang untuk mengakses area terminal keberangkatan dari gerbang utama. Jalan layang ini akan langsung terhubung ke area pintu keberangkatan dan konter check in di lantai tiga terminal Bandara YIA serta gedung parkir.

Ditargetkan pada bulan Desember, jalan layang tersebut sudah bisa digunakan oleh penumpang yang menuju area keberangkatan karena ruang check in ada di lantai tiga.

Dia menambahkan, koordinasi juga sudah dilakukan dengan Dinas Perhubungan Kulon Progo, agar segera dipasang rambu petunjuk arah rute ke Bandara YIA, yang sangat diperlukan bagi para pengguna jalan nasional, terutama yang berasal dari wilayah luar DIY.

"Masih banyak pengguna jasa penerbangan yang mengeluhkan tidak adanya rambu tersebut," ujar Agus Pandu.

Untuk realisasinya belum diketahui kapan, namun dari informasinya, akan diambil alih Satker Pelaksanaan Jalan Nasional

Project Manager Pembangunan YIA PT AP I, Taochid Purnama Hadi mengatakan, pada saat ini di area gerbang utama Bandara YIA telah dibuat jalur ke jalan nasional, yang bisa digunakan sebagai akses ke luar dan masuk kendaraan, baik dari ataupun menuju ke bandara.

"Untuk sementara, belum diperlukan underpass atau flyover, karena sesuai amdal lalu lintas, di persimpangan gerbang bandara dan jalan nasional, masih memadai untuk lalu lintas. Namun ke depannya, akan diperlukan lampu merah sekaligus perlintasan tak sebidang dengan flyover," kata Taochid.

Sementara menurut Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kulon Progo, Heriyanto menyebut, jalan layang justru perlu dibangun di depan bandara, yang diperuntukkan bagi kendaraan yang menuju Purworejo atau Yogyakarta dan bukan ke bandara.

Pengguna jalan yang akan menuju bandara baik itu pengendara pribadi maupun umum, tetap melalui jalur bawah jalan layang.

"Konsep flyover-nya akan seperti persimpangan di Jombor. Yang lewat flyover, mereka yang mau ke Purworejo atau Yogyakarta, sedangkan yang mau masuk bandara atau masuk gerbang jalur Bedah Menoreh bisa lewat jalan bawahnya. Untuk realisasinya belum diketahui kapan, namun dari informasinya, akan diambil alih Satker Pelaksanaan Jalan Nasional," kata Heriyanto.

Dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo juga tengah mengkaji pembangunan area transit di kawasan persimpangan bandara. Area itu untuk mengakomodir para calon penumpang pesawat yang menggunakan transportasi lintas daerah.

Masyarakat pengguna bus umum nantinya bisa turun di area transit, dan apabila mau ke terminal bandara bisa menggunakan shuttle. Bupati Kulon Progo sudah menyetujui kajian ini. Ada potensi tanah milik Desa Kebonrejo dengan luas lima hektare yang bisa digunakan.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.