Bandara Yogyakarta Diusul Jadi Embarkasi Haji

Kemenag DIY berharap Yogyakarta International Airport bisa menjadi embarkasi atau pemberangkatan haji
Pesawat komersial di YIA yang sudah beroperasi sejak 6 Mei lalu. Kanwil Kemenag DIY dan DPRD DIY mengusulkan YIA sebagai embarkasi haji. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY berharap Yogyakarta International Airport (YIA) bisa menjadi embarkasi atau pemberangkatan haji. Saat ini YIA sudah beroperasi sebagai penerbangan komersial meski belum diresmikan.

Kepala Kanwil Kemenag DIY Edhi Gunawan mengatakan, Kemenag RI mengarahkan setiap pemerintah daerah jika memungkinkan memiliki embarkasi. Sejumlah daerah sudah memiliki embarkasi seperti di Donohudan yang berangkat dari Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo.

"Adanya embarkasi lebih optimal bagi calon jamaah haji. Selain itu (embarkasi) juga menjadi aset bagi pemerintah daerah," kata Edhi di Yogyakarta, Sabtu 18 Mei 2019.

Dia berpendapat, YIA di Kulonprogo sangat mendukung embarkasi DIY, juga bagi Jawa Tengah bagian selatan. "Kalau Bandara Adisutjipto Yogyakarta kan tidak memungkinkan. Satu kloter bisa sekitar 370 jamaah haji," kata Edhi.

Menurutnya embarkasi bagi jamaah haji asal DIY yang memungkinkan adalah YIA. Memang perlu studi banding dulu, khususnya tentang pengelolaannya. Apalagi saat ini YIA belum beroperasi secara maksimal.

Baca juga: Kertajati Jadi Embarkasi Haji Mulai Tahun Ini

Dia mengatakan, Kanwil Kemenag DIY saat ini sedang melakukan studi banding di sejumlah daerah yang memiliki embarkasi mandiri. "Di sisi lain, kami juga masih terus menunggu perkembangan YIA. Harapannya bisa direalisasikan," pintanya.

Di bagian lain, Komisi D DPRD DIY juga berharap DIY memiliki embarkasi haji mandiri melalui YIA. Legislatif juga mengusulkan embarkasi haji ini sepenuhnya dibiayai dari APBD DIY.

Ketua Komisi D DPRD DIY Koeswanto mengatakan, Kemenag RI menyatakan siap membiayai pembangunan embarkasi haji. Syaratnya Pemda DIY menyediakan lahan yang dihibahkan. "Nah, pembagunan embarkasi haji masih terkendala soal lahan," ujarnya.

Awalnya, Komisi D mengusulkan lahan di Dusun Kwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul sebagai calon lokasi embarkasi haji DIY. Lahan tersebut merupakan Tanah Kasultanan (Sultanaat Grond/SG).

Koeswanto mengaku sudah menghadap Gubernur DIY Sultan HB X mengenai hal itu. Saat itu, Sultan HB X mempertanyakan tentang ketentuan hibah. "Ngarsa Dalem (Sultan HB X) juga keberatan, karena jika sertifikatnya pemerintah maka status SG akan hilang," ujarnya.

Baca juga: Pantai Depok Yogyakarta, Pas untuk Libur Ramadan

Menurut dia, Sultan HB X menyarankan agar calon lokasi embarkasi di sekitar dekat YIA. Komisi D lalu berkomunikasi dengan Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo. "Bupati memberi masukan lahan yang memungkinkan adalah tanah kas desa di Kaligintung, Kecamatan Temon," kata dia.

Tanah kas Desa Kaligintung memiliki luas 15 hektare. Tanah tersebut berstatus Tanah Kadipaten atau Pakualamanaat Grond PAG). "Jadi ada alternatif, lahan di Kaligintung dan Poncosari. Kalau mentok, kita mengusulkan membeli lahan dengan APBD, mungkin termasuk pembangunannya sekalian," jelasnya. []

Berita terkait
0
Pemprov DKI Siap Patungan Bangun Giant Sea Wall
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan siap untuk patungan dengan pemerintah pusat dalam membangun tanggul laut raksasa