Bandara YIA Kulon Progo Usung Kearifan Lokal Jawa

Pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo yang ditargetkan rampung awal Maret, mengusung kearifan lokal budaya Jawa.
Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport. (Foto Tagar|Harun Susanto).

Kulon Progo - Pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kapanewon Temon Kabupaten Kulon Progo yang ditargetkan rampung awal Maret 2020, mengusung kearifan lokal budaya Jawa. "Pembangunan YIA Kulon Progo memperhatikan unsur kearifan lokal," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi di Kulon Progo, Jumat, 31 Januari 2020.

Menurutnya, kearifan lokal bandara yang akan beroperasi penuh pada 29 Maret 2020 itu, direpresentasikan melalui berbagai karya seni yang terlihat di beberapa titik di area terminal dan sisi darat. Ada sekitar 15 karya seni, diantara lima karya seni tersebut dinamai dengan lima nama desa yang terdampak pembangunan bandara, yakni Sindutan, Palihan, Kebonrejo, Jangkaran, dan Glagah.

Sementara untuk 10 karya seni lainnya yakni Patung Hamemayu Hayuningrat di area gerbang masuk bandara, Patung Bedhaya Kinjeng Wesi di area terminal keberangkatan, pop-up relief "Jogja on the Move", Patung Among Bocah di area terminal, Patung Tetanduran yang membungkus pilar-pilar terminal, relief craft yang berada pada sebagian dinding terminal. Pop-up relief "Among Tamu Dagang Layar", Lawang Papat yang menempel pada sebagian dinding terminal, Semar Tinandu yang mengemas signage YIA di gerbang masuk bandara, serta Bale Kambang, yaitu gazebo yang terletak di dua sisi area bandara.

Penataan bagus, namun dapat dikerjakan dengan cepat. Ini patut diapresiasi.

"Selain untuk memperindah area bandara, karya seni tersebut juga menjadi media apresiasi terhadap nilai budaya lokal dan masyarakat desa yang wilayahnya digunakan untuk dibangun menjadi Bandara Internasional Yogyakarta," ucap Faik. Faik menambahkan, Bandara YIA Kulon Progo nantinya akan didukung aksesibilitas multimoda seperti jalan tol dan kereta bandara yang akan terhubung langsung dengan bandara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi pembangunan Bandara YIA di Kulon Progo. Presiden mengapresi pembangunan bandara yang hanya membutuhkan waktu 20 bulan. “Penataannya bagus, namun dapat dikerjakan dengan cepat. Ini patut diapresiasi,” katanya.

Presiden Jokowi menambahkan meski waktu pengerjaan pendek, Bandara YIA Kulon Progo mampu dibangun dengan baik. Dengan kapasitas 20 juta penumpang per tahun, bandara diarahkan untuk dapat menerima slot penerbangan baru, sehingga akan mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya ke wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Dirut AP I Faik Fahmi mengatakan rencananya, seluruh penerbangan di Bandara Adisutjipto akan dialihkan ke Bandara YIA Kulon Progo. Sementara yang tidak pindah, penerbangan pesawat propeller serta penerbangan VIP dan general aviation.

Dampak dari perpindahan penerbangan menurut Faik, jam operasional Bandara YIA nantinya juga akan bertambah menjadi 24 jam. Sebelumnya, operasional bandara hanya 12 jam, mulai dari pukul 06.00 - 18.00 WIB. Adanya pemindahan ini, juga mengubah jam operasi di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, dari pukul 05.00 - 21.00 WIB, menjadi pukul 05.00 - 18.00 WIB.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Daya Pikat Underpass Bandara YIA Kulon Progo
Underpass YIA di Kulon Progo tercatat sebagai yang terpanjang di Indonesia. Underpass ini dihiasi ornamen khas lokal dan menjadi daya pikat.
Harapan Wapres untuk Bandara YIA Kulon Progo
Wapres Maruf Amin mengagumi Bandara YIA sebagai bandara mewah dan modern. Dia berharap ornamen nuansa lokal menjadi identitas bandara ini.
Bandara YIA Kulon Progo Siap Sambut Nataru
Bandara YIA di Kulon Progo siap menyambut Nataru. Posko Nataru berlangsung sampai 6 Januari 2020. Operasional bandara ditambah tiga jam.