Limapuluh Kota - Seorang pria diduga bandar sabu, YD, 32 tahun, asal Kota Pekanbaru, Riau, tewas ditembak aparat Satuan Reskrim Polres Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Sabtu 7 September sekitar pukul 09.30 WIB.
Aksi kejar-kejaran mobil sempat mewarnai upaya penangkapan terhadap YD di jalan raya. Sejumlah aparat berjibaku melumpuhkan pria yang juga membawa seorang wanita di dalam mobilnya.
Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Haris Hadis menyebutkan, anggotanya terpaksa melepaskan tembakan ke mobil YD. "Tersangka memakai senjata api, berupaya melawan petugas saat akan disergap," kata Haris.
Upaya pengejaran bandar narkoba tersebut bermula adanya kecurigaan aparat Polsek Pangkalan, ketika menggelar razia rutin di ruas jalan lintas Sumbar-Riau.
YD yang mengendarai mobil Honda Jazz warna putih, terpantau aparat melaju dari arah Pekanbaru menuju Limapuluh Kota.
Di dalam mobil tersebut, YD membawa seorang wanita berinisial NL, 30 tahun, yang diduga merupakan teman wanitanya. Sesampai di lokasi razia, polisi yang hendak melakukan pemeriksaan memberi isyarat agar YD memperlambat dan menghentikan laju kendaraan.
Bukannya berhenti, YD justru tancap gas dan sempat menabrak satu mobil di depannya. Merasa curiga, aparat pun bergerak melakukan pengejaran.
Tersangka yang melaju dengan kecepatan tinggi awalnya tidak menggubris imbauan dan peringatan petugas
"Saat mengendara itu, tersangka mengeluarkan senjata api jenis pistol laras pendek, lalu mengancam pengendara lain agar menepi," tambah Kasat Narkoba, Iptu Hendri Has didampingi Kasat Reskrim, AKP Anton Luther.
Merasa diburu, tersangka kian beringas. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan, berlangsung bak film laga. Diduga panik, YD mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi sempat melepaskan beberapa kali tembakan ke arah mobil polisi yang berada persis belasan meter di belakangnya.
Melihat aksi pelaku, polisi membalas tembakan. Aparat Polsek Pangkalan yang melakukan pengejaran meminta bantuan ke Mako Polres supaya melakukan pengepungan. Di sekitar Mako Polres kawasan Ketinggian, Nagari Sarilamak, puluhan polisi dengan sigap memblokade jalan raya.
"Tersangka yang melaju dengan kecepatan tinggi awalnya tidak menggubris imbauan dan peringatan petugas. Ia tetap berupaya menerobos blokade. Pelaku akhirnya terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan. Pelaku berinisial YD tewas di TKP, sedangkan teman wanitanya terkena peluru di tangan sebelah kanan," papar Iptu Hendri Haz.
Disebutkan, YD tewas di lokasi setelah sempat tertembak pada dua bagian tubuhnya. Setelah pengepungan, polisi kemudian menggeledah mobil pelaku. Dari kabin mobil ditemukan sekitar 0,5 kilogram narkoba jenis sabu, satu timbangan digital dan satu pucuk senjata api laras pendek.
Hingga pukul 13.30 WIB siang, polisi membawa jasad pelaku ke RS Bhayangkara Padang untuk autopsi. "Proses penyelidikan selanjutnya, kita tunggu perkembangan," tambah Iptu Hendri Haz.
Adapun NL yang diketahui berstatus ibu beranak satu dilarikan ke RSUD Adnaan WD Payakumbuh untuk diberikan penanganan medis.
Pengakuan NL kepada polisi sebelum bertolak ke Sumatera Barat, ia bersama YD sempat menggunakan sabu bersama beberapa rekannya di sebuah hotel Pekanbaru. []