Surabaya - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) berhasil mengungkap penyelundupan narkoba jenis sabu sebesar 11,5 Kilogram (Kg) dari jaringan Malaysia. Seorang bandar narkoba sempat diamankan sebelum akhirnya tewas tertabrak truk di Tol tambun, Bekasi.
Kapoda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan pelaku berinisial PK, 38 tahun, asal Cirebon, Jawa Barat. PK diamankan dirumahnya di Perum Permata Taman Palem Blok A5/ 16, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat.
Saat akan dibawa ke Mapolda Jatim, PK sempat melarikan diri dari pengawalan tim hantu Direktorat Reserse Narkoba (Ditres narkoba) Polda Jatim. PK berhasil kabur karena alasan ingin buang air kecil saat rombongan berhenti di Rest Area tol Tambun, Bekasi, Jawa Barat (Jabar).
"Tapi pelaku ini malah kabur dan lari ke arah tol dan pelaku ditabrak truk bermuatan daging yang sedang melintas di tol," ujarnya.
Artikel lainnya: Tiga Daerah di Jatim Jadi Sasaran Bandar Narkoba
Meski sempat mendapatkan pertolongan di Rumah Sakit (RS) Hermina Grand Wisata, Bekasi, Jabar, nyawa PK tidak tertolong karena luka parah yang dialaminya.
"Keluarganya sudah mengambil jenazah pelaku pada tanggal 4 Juli kemarin," sebutnya.
Meski PK telah tewas, kata Luki, polisi masih melakukan pengembangan untuk membongkar jaringan bandar sabu di wilayah hukum Jatim. Apalagi, sabu yang disita merupakan sabu berkualitas dan nilainya ditaksir miliaran rupiah.
"Narkoba ini dari Malaysia yang dikirim melalui ekspedisi. Tim masih bergerak di salah satu tempat. BB ini akan dikirim ke wilayah Madura, ada salah satu tempat yang kami jadikan target," tegas Luki.
Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba (Dires Narkoba) Polda Jatim, Kombes Pol Sentosa Ginting Manik mengatakan modus dengan menyembunyikan sabu melalui galon cat merupakan modus baru di Jatim.
"Ini modus baru untuk di wilayah Jatim. Jaringan ini sudah sering menggunakan modus ini," beber dia.
Manik mengaku pengungkapan berhasil saat kecurigaan pihaknya tentang adanya informasi cat plamir buatan Singapura yang dikirim ke Indonesia.
"Ini cat plamir buatan Singapura yang hanya di jual ke Malaysia saja. Makanya agak mencurigakan kenapa dibawa ke Indonesia. []
Artikel lainnya: Razia THM di Makassar Tujuh Pengunjung Positif Narkoba