Bahaya Aktivitas Sekolah di Aceh Saat Pandemi Corona

Sekolah menjadi salah satu tempat berisiko tinggi penularan Covid-19, terutama bagi sekolah yang berkonsep asrama di Aceh.
Petugas PMI Kota Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di SMP 216 Jakarta Pusat, Senin, 16 Maret 2020. Untuk mencegah penyebaran COVID-19 PMI Kota Jakarta Pusat melakukan disinfeksi di sejumlah sekolah dengan menyemprotkan cairan disinfektan. (Foto: Antara/Nova Wahyudi)

Aceh - Satuan Tugas Covid-19 Universitas Syiah Kuala, dr. Amanda Yufika mengatakan, sekolah menjadi salah satu tempat berisiko tinggi penularan Covid-19, terutama bagi sekolah yang berkonsep asrama. 

Sebab kata Amanda anak merupakan salah satu kelompok rentan penularan Covid-19 di Indonesia. Dibandingkan negara lain, kasus Covid-19 pada anak di Indonesia termasuk tertinggi di dunia. Saat ini, tercatat 584 kasus positif Covid-19 pada anak, dan 14 di antaranya meninggal dunia.

“Maka butuh kehati-hatian untuk membuka sekolah di tengah pandemi ini. Hampir semua negara yang menerapkan lockdown dan membuka lockdown-nya, mereka memilih membuka sekolah paling akhir,” ujar Amanda dalam diskusi publik yang bertemakan “Sekolah di era New Normal Covid-19, Tinjauan Epidemiologi dan Metode Pembelajaran Efektif, Kamis, 18 Juni 2020 via aplikasi Zoom.

Ia menjabarkan alasan mengapa sekolah menjadi lokasi berisiko tinggi penularan Covid-19, di antaranya karena sulitnya menerapkan jaga jarak di sekolah maupun di kelas, terutama bagi anak didik di jenjang sekolah dasar. Selain itu, terjadi kerumunan massa dalam jumlah besar sehingga sulit untuk menghindari kontak tidak langsung, dan sulitnya mengajak anak menggunakan masker selama pelajaran berlangsung.

Maka butuh kehati-hatian untuk membuka sekolah di tengah pandemi ini.

“Kapan sekolah dibuka? Ketika pandemi dapat dikendalikan, ketika kurva kasus menurun. Tapi di Indonesia, khususnya Aceh, kasus sedang meningkat. Ini fase belum aman,” katanya.

Untuk itu, ia berharap pertimbangan kesehatan menjadi prioritas utama di atas prioritas lain jika sekolah di Aceh dibuka kembali. Pihak pengambil kebijakan juga diminta untuk mempertimbangkan manfaat dan risikonya. 

Namun, andaipun sekolah tetap dibuka, Amanda meminta protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dapat diterapkan di semua sekolah dan memiliki panduan/SOP yang aman bagi peserta didik dan pengajar. Ia juga mengusulkan agar pembukaan sekolah dapat dilakukan secara bertahap dimulai dari jenjang lebih tinggi hingga ke jenjang pendidikan dasar.

Sementara itu, Perwakilan dinas pendidikan Aceh, Zulkifli mengatakan, pihaknya telah menetapkan pendidikan tahun pelajaran 2020/2021 dimulai 13 Juli 2020. Ada dua skenario pembelajaran menyambut tahun ajaran baru ini, yaitu dengan melakukan sistem tatap muka memperhatikan protokol kesehatan dan diatur SOP dari satuan pendidikan masing-masing. 

Bagi yang tidak mungkin melakukan tatap muka, maka dilakukan dengan sistem belajar dari rumah. Namun, kedua skenario ini nantinya tetap diputuskan dengan melihat perkembangan Covid-19 di Aceh. Terpenting menurutnya, anak-anak harus tetap mendapatkan pendidikan selama Covid-19 mewabah.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Unsyiah, Prof. Marwan mengatakan kebijakan pengendalian Covid-19 dalam aspek pendidikan di Aceh menghadapi new normal perlu diperkuat dengan telaah dari akademisi, praktisi pendidikan, dan pengalaman masyarakat dengan tetap memperhatikan tinjauan epidemiologi. []

Berita terkait
Puluhan TKI Aceh Dijemput di Sumatera Utara
42 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Aceh yang sedang menjalani karantina di Asrama Pramuka Deli Serdang, Lubuk Pakam, Sumatera Utara.
Terungkap Pencuri Wanita Dipotong Rambut di Aceh
Seorang wanita cantik yang kedapatan mencuri di Aceh ternyata merupakan jaringan pencuri antar provinsi.
3 Pasien Covid-19 di Aceh Berasal dari Luar Klaster
Kasus positif virus corona atau Covid-19 di Provinsi Aceh melonjak sebanyak 10 orang, sehingga menjadi 37 orang.
0
Pengamat Nilai KPK Beri Harapan Tindak Lanjuti Penyelidikan Formula E
Gengan diperiksanya Gatot juga bisa memberikan informasi yang berarti dalam penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.