Jakarta - Joging dan bersepeda menjadi aktivitas favorit warga masyarakat perkotaan selama adanya pandemi virus corona Covid-19. Kegiatan berolaharga demikian itu kian menjadi tren karena mudah dilakukan dan murah meriah.
Karena sudah menjadi tren, maka pengayuh sepeda kini lazim dijumpai di jalan raya. Mereka menggowes tidak hanya saat libur atau akhir pekan, tapi hampir setiap hari di jalan raya ramai dengan pesepeda.
Lantas, bagaimana cara pengemudi kendaraan bermotor saat menghadapi pesepeda di jalan raya?
1. Saling Menghargai
Duta merek Mitsubishi Indonesia, Rifat Sungkar yang juga hobi bersepeda, berpendapat bahwa pada dasarnya seluruh pengguna jalan harus saling menghargai dan berbagi jalan.
Dia mencontohkan, di Australia terdapat kampanye berbagi jalan dengan pesepeda di jalan raya. Kampanye “A Metter Matters”, yang artinya antara kendaraan bermesin sama dengan yang tidak menggunakan mesin harus menjaga jarak sejauh satu meter.
"Hal itu untuk mengantisipasi ketika tiba-tiba mobil berhenti, atau tiba-tiba ada mobil yang membuka pintu. Jadi sebelah-sebelahan itu harus satu meter jaraknya. Bukan depan-depanan ya," kata Rifat dalam siaran pers, Jumat, 14 Agustus 2020, dikutip dari Antara.
Namun, Rifat berpendapat, hal seperti itu agak sulit diterapkan di Indonesia karena banyak kondisi jalan yang tidak lebar.
2. Jaga Kecepatan
Dia berpesan agar pesepeda tidak bergerombol agar tidak menghabiskan lebar jalan. Sedangkan pemotor dan pengendara mobil harus menjaga kecepatan ketika bertemu dengan rombongan sepeda.
"Kalau di Indonesia harus hati-hati, karena antara infrastruktur dan jumlah pesepeda itu tidak seimbang. Kita tidak bisa juga membatasi jumlah satu sama lainnya. Jadi harus ada saling pengertian sesama pengguna jalan,” ujar Rifat.[]