Babak Baru Perseteruan Nawawi dan Mumtaz Rais

Nawawi Pomolango menyerahkan kasus perseteruannya Mumtaz Rais ke kepolisian dan PT Garuda Indonesia untuk diselidiki apakah ada tindak pidananya.
Polisi Bandara Soekarno Hatta merespons keributan Mumtaz Rais dengan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango. (foto: istimewa).

Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyerahkan kasus perseteruannya dengan putra Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais ke pihak kepolisian dan PT Garuda Indonesia.

Sebelumnya diketahui, Nawawi dan Mutaz cekcok dalam penerbangan Garuda Indonesia rute Gorontalo-Makassar-Jakarta, Rabu, 12 Agustus 2020. 

"Yang pasti saya telah menyampaikan cerita saya ke pihak yang berwenang dan terkait, yaitu Kepolisian Bandara Soetta dan pihak Garuda. Selanjutnya terserah bagaimana mereka menyikapi dan menindaklanjuti nya," kata Nawawi dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 17 Agustus 2020.

Apakah ada delik pidana di sana, misalnya, pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang penerbangan, khususnya keselamatan penerbangan.

Nawawi menyebut proses hukum selanjutnya menjadi kewenangan polisi dan pihak PT Garuda Indonesia. Artinya, kata dia, dari proses tersebut dapat diketahui ada pelanggaran terhadap ketentuan dalam undang-undang penerbangan atau seperti apa.

"Apakah ada delik pidana di sana, misalnya, pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang penerbangan, khususnya keselamatan penerbangan dan jika itu ada tentu pihak Garuda lah yang lebih pas menyikapi nya," ujar Nawawi. 

Ia pun mengaku tak ingin berlarut membuang energi hanya karena insiden tersebut. Sebab, masih banyak tugas yang perlu ia kerjakan sebagai wakil ketua KPK.

"Saya tak ingin membuang energi, berpikir untuk soal Pak Mumtaz ini. Terlalu banyak pekerjaan yang ada di hadapan saya selaku pimpinan di KPK," ucapnya. 

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri menyebut pihak Polres Bandara Soekarno-Hatta telah menemui Nawawi di Gedung KPK, Jakarta. Dalam pertemuan itu, pihak Nawawi menyerahkan sepenuhnya kepada petugas berwajib.

Selain itu, kata Ali, pihak PT Garuda Indonesia juga telah menghubungi Nawawi menyampaikan apresiasi karena telah mendukung aturan keselamatan penerbangan. 

"Sampai sore ini, pihak PT Garuda juga telah menghubungi Pak Nawawi dan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas apa yang dilakukan selaku penumpang Garuda Indonesia yang mendukung aturan keselamatan penerbangan terkait turut mengingatkan sesama penumpang demi keselamatan bersama," tutur Ali dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2020. 

Baca juga: Ditegur Wakil Ketua KPK, Mumtaz Rais: Kamu Siapa?

Kronologi Kejadian Versi Nawawi Pomolango

Dalam klarifikasinya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menjelaskan kronologi insiden dengan Ahmad Mumtaz Rais.

"Kalau ada yang saya merasa perlu sampaikan, mungkin lebih tertuju pada pernyataan beberapa pihak bahwa seakan urusan telah selesai di atas pesawat tetapi saya kemudian meneruskan laporan ke pihak Kepolisian Bandara Soetta," kata Nawawi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 15 Agustus 2020.

Ia pun membeberkan alasan mengapa dirinya mengingatkan Mumtaz dalam penerbangan tersebut. 

"Pertama, bahwa "seat" saya dengan yang bersangkutan adalah sederet. Yang bersangkutan di 6A dan saya 6K dan tidak ada orang lain lagi di barisan kursi tersebut," ucap Nawawi. 

Kedua, ia mengatakan komunikasi melalui telepon seluler yang dilakukan Mumtaz berlangsung di saat pesawat sedang melakukan pengisian bahan bakar di bandara di Makassar, Sulawesi Selatan. 

Ketiga, ia mengatakan cara Mumtaz berkomunikasi dengan suara keras telah sangat mengganggu hak kenyamanan yang seharusnya diperoleh dirinya sebagai sesama penumpang. 

"Keempat, saya ikut mengingatkan yang bersangkutan setelah upaya berulang awak kabin untuk meminta yang bersangkutan berhenti menelepon tidak diindahkan yang bersangkutan," ucap Nawawi. 

Baca juga: Wakil Ketua KPK Bongkar Arogansi Mumtaz Rais

Kelima, ia mengungkapkan kalimat awal yang diucapkannya untuk ikut mengingatkan Mumtaz hanya "mas, tolong dipatuhi aja aturannya". 

Keenam, ia menyatakan tidak pernah ada acara "maaf memaafkan" antara Mumtaz dengan dirinya bahkan meski telah ditenangkan awak kabin dan rekannya, ia masih terus mengucapkan kata "pahlawan kesiangan". 

Atas insiden tersebut, Nawawi saat itu menyampaikan akan meneruskannya ke pihak berwenang di Bandara Soekarno-Hatta. 

"Jadi, yang bersangkutan sangat mengetahui kalau saya akan menyampaikan laporan tersebut. Ada pihak lain yang merupakan teman yang bersangkutan, saat hendak turun pesawat mengucapkan permohonan maaf tetapi yang bersangkutan sendiri telah buru-buru turun tanpa tegur sapa apapun," ujar Nawawi. []

Berita terkait
Ribut dengan Garuda dan KPK, Mumtaz Rais: Maaf Gaduh
Putra Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais merasa harus meminta maaf karena sempat cekcok dengan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dan Garuda Indonesia.
Cekcok dengan Wakil Ketua KPK, Mumtaz Rais: Remeh-temeh
Politikus PAN Mumtaz Rais meminta masalahnya dengan Wakil Ketua KPK Nawawi Pamolango tak usah dibesar-besarkan, yang ia nilai remeh-temeh.
Profil Mumtaz Rais, Arogansi Bikin Gaduh di Pesawat
Ahmad Mumtaz Rais merasa harus meminta maaf dengan munculnya kegaduhan akibat insiden cekcok dengan Nawawi Pomolango di pesawat.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.