Jakarta - Selain sebagai pengaman dari risiko penularan penyakit saat melakukan hubungan intim, kondom juga cukup efektif untuk mencegah kehamilan. Namun, risiko kehamilan masih tetap ada meskipun hubungan intim dilakukan dengan kondom.
Kondom efektif mencegah kehamilan hingga 98 persen jika digunakan secara tepat dan menggunakan pelumas yang benar. Tapi, kita bisa saja salah menggunakan kondom.dan berisiko hamil. Dilansir dari Healthline, berikut kesalahan pemakaian kondom yang dapat menyebabkan kehamilan.
1. Ukuran
Memilih ukuran kondom yang pas adalah faktor penting. Tapi, bagaimana kita tahu ukurannya pas? Sekalipun beberapa produsen kondom menyertakan istilah seperti "pas" atau "XXL", sulit menentukan ukuran mana yang pas dan dibutuhkan oleh kita atau pasangan. Kebanyakan kondom eksternal ukuran standar cocok untuk sebagian besar penis. Namun, beberapa orang pria lebih memilih ukuran kondom yang lebih ketat atau pas, sementara yang lain merasa tidak nyaman dengan ukuran yang pas. Melakukan riset sebelum membeli, misalnya melalui situs merek kondom, bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkan ukuran kondom yang tepat. Sedangkan kondom internal hanya tersedia dalam satu ukuran. Ini harus terpasang dengan aman di saluran vagina.
2. Penyimpanan
Menyimpan kondom di dompet mungkin terdengar praktis. Namun, suhu tubuh dan gesekan sebetulnya bisa merusaknya. Menyimpannya di mobil, kamar mandi atau kantung dalam waktu lama juga tidak dianjurkan. Lebih baik menyimpannya di tempat yang sejuk, seperti laci atau lemari. Jika akan melakukan hubungan intim di tempat lain dan memerlukan perjalanan, simpan kondom di tas perlengkapan mandi, saku tas samping, atau dompet kosong. Intinya, di mana pun yang tidak mudah tergesek dan panas. Agar lebih aman, hanya tempatkan kondom di dalam tas atau kantung beberapa jam sebelum digunakan.
3. Kedaluwarsa
Kondom juga bisa kedaluwarsa. Jika kita menggunakannya, maka kondom tersebut akan lebih mudah robek. Setiap kemasan kondom idealnya menyertakan tanggal kedaluwarsa. Sebelum membuka kemasan, pastikan melihat dulu tanggalnya dan memastikan kondom belum kedaluwarsa. Jika belum, maka tahap selanjutnya adalah mengamati apakah ada kerusakan atau lubang pada kemasannya. Jika tidak ada kerusakan, bukalah kemasan dan gunakan kondom. Namun, jika setelah digunakan ada lubang atau robekan yang kecil sekalipun, segera lepaskan dan gunakan kondom lain.
4. Penggunaan
Kondom eksternal digunakan ketika penis sudah ereksi. Kondom harus menutup seluruh permukaan penis, dari kepala hingga pangkal, dan seharusnya tidak ada gelembung udara. Lekukan di ujung kondom tidak boleh terisi udara, sebab ruang itu diperlikan untuk air mani. Sementara kondom internal dapat dimasukkan ke dalam saluran vagina hingga delapan jam sebelum aktivitas seksual. Cincin luar harus menggantung sekitar satu inci di luar lubang vagina. Jika menggunakan kondom internal, penis bisa berada di dalam atau di dekat vagina sebelum benar-benar ereksi.
5. Cara melepas
Lepas kondom setelah ejakulasi. Jika ingin melanjutkan hubungan intim setelah pria berejakulasi, maka kondom tetap perlu dilepaskan dan menggunakan yang baru. Hati-hati ketika melepasnya dan jaga agar tidak menumpahka. air mani. Ikat ujung kondom yang terbuka untuk mencegahnya tumpah, baru kemudian dibuang. Jangan melemparnya ke toilet. Pada akhirnya, menggunakan kondom dan alat kontrasepsi lain, seperti kontrasepsi oral atau IUD, dapat membantu mengurangi risiko kehamilan. Ingatlah bahwa setiap jenis kontrasepsi punya tingkat efektivitasnya masing-masing, dan kontrasepsi satu bisa lebih efektif daripada kontrasepsi lainnya. Tapi, sama seperti kondom, jenis kontrasepsi lain juga harus digunakan secara tepat agar efektif. []
Baca Juga
- Inilah Manfaat Mencatat Anggaran Keuangan Setiap Bulan
- Asal-usul Istilah 'Receh' di Media Sosial
- Perjuangan Ayah Kumpulkan Uang Receh Demi Beli HP Anak
- Hobi Mencuri Uang Receh di Dasbor Motor Asal Klaten