Australia dan Selandia Baru Dukung Sanksi Terhadap China

Australia dan Selandia Baru sambut keputusan internasional AS, Uni Eropa (UE), Kanada dan Inggris jatuhkan sanksi kepada para pejabat senior China
Sebuah gerbang yang menurut China sebagai pusat pendidikan keterampilan kejuruan di Dabancheng, di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, China, 4 September 2018. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Thomas Peter)

Jakarta – Australia dan Selandia Baru, 23 Maret 2021, menyambut keputusan internasional mulai dari Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE), Kanada dan Inggris untuk bersama-sama menjatuhkan sanksi kepada para pejabat senior China atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap minoritas Muslim Uighur di wilayah Xinjiang.

“Kami, masyarakat Australia dan Selandia Baru, memiliki keprihatinan yang sama dengan negara-negara itu,'' kata Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, dan mitranya dari Selandia Baru Nanaia Mahuta dalam sebuah pernyataan bersama mereka.

“Hari ini, kami menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas, dan mengulangi seruan kami kepada China untuk memberikan akses yang berarti dan tidak terbatas ke Xinjiang bagi para pakar PBB, dan para pengamat independen lainnya,'' tambah pernyataan itu.

demonstran hong kongIlustrasi: Para demonstran di Hong Kong membawa bendera Turkistan timur dalam aksi untuk membela HAM warga etnis Uighur di Xinjiang, China (Foto: voaindonesia.com/Reuters).

Pemerintah Australia dan pemerintah Selandia Baru menyatakan kembali keprihatinan besar mereka tentang meningkatnya jumlah laporan yang kredibel mengenai pelanggaran HAM yang parah terhadap etnis Uighur dan kelompok-kelompok minoritas Muslim lainnya di Xinjiang. Kedua negara itu sendiri belum menjatuhkan sanksi apapun.

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mengatakan langkah-langkah multinasional itu adalah bagian dari diplomasi intensif Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan 27 negara Uni Eropa untuk mengambil tindakan di tengah semakin banyaknya bukti pelanggaran HAM yang serius terhadap orang-orang Uighur.

protes china istambulIlustrsi: Protes di Istanbul, Turki, menentang perlakuan China terhadap warga Muslim Uighur (Foto: bbc.com/indonesia – Reuters).

“Sanksi-sanksi yang akan segera dijatuhkan termasuk larangan perjalanan dan pembekuan aset terhadap empat pejabat tinggi China,” kata Raab.

Sementara itu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan dalam sebuah pernyataannya bahwa tanggapan bersama itu mengirimkan sinyal yang kuat kepada mereka yang melanggar HAM. Ia juga mengungkapkan bahwa AS akan mengambil tindakan lebih lanjut dan terkoordinasi dengan mitra-mitranya yang berpikiran sama (ab/uh)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Beberapa Pejabat China Kena Sanksi Amerika dan Uni Eropa
Amerika, Uni Eropa dan Inggris berlakukan sanksi terhadap beberapa pejabat China karena pelanggaran HAM terhadap Uighur di Provinsi Xinjiang
Amerika Serikat Loloskan RUU Tibet Ada Sanksi Bagi China
Kongres AS meloloskan RUU yang diharapkan akan meningkatkan dukungan AS kepada Tibet di beberapa bidang penting
China Kecam Sanksi Amerika Serikat untuk Pejabat China
Pemerintah China kecam AS atas sanksi-sanksi baru yang diberlakukan terhadap sejumlah pejabat China dan penjualan senjata ke Taiwan
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.