Bantaeng - Cuaca ekstrem di Kabupaten Bantaeng mengakibatkan atap rumah milik Syariati, warga dusun Bonto Masunggu, kecamatan Pa'jukukang, kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan terangkat angin kencang yang berembus, Minggu, 5 Januari 2020 siang.
Alhasil seluruh rumah beserta segenap perabot yang ada di dalamnya basah kuyup terkena hujan yang turun deras setelah angin kencang bertiup. Beberapa kotoran tampak mengotori ruangan yang kini terbuka tanpa atap tersebut.
Pantauan Tagar, rumah tersebut merupakan bangunan yang baru berdiri kurang lebih satu tahun dan tidak berpenghuni. Syariati bersama suami dan kedua anaknya saat ini menetap di pulau Jawa.
Sudah ditelepon kemarin, sedih kasihan karena rumah ini dibangun atas hasil jerih payah, suaminya cuma sopir.
"Saya yang jaga ini rumah," kata Rabaisa, perempuan berusia 50 tahun yang ditemui Tagar, Senin pagi, 6 Januari 2019.
Ia bersama suami, Rabbi, tinggal tak jauh dari rumah Syariati. Mereka diamanahkan menjaga dan merawat rumah sanak saudara mereka yang saat ini diperantauan.
Namun sayang, malapetaka itu datang seiring cuaca buruk yang berembus di kabupaten bertajuk Butta Toa ini. Kabarnya, Syariati sekeluarga sedih dan khawatir mendengar kabar buruk tersebut.
"Sudah ditelepon kemarin, sedih kasihan karena rumah ini dibangun atas hasil jerih payah, suaminya cuma sopir," kata Rabaisa
Atap rumah menimpa rumah tetangga yang juga masih ada ikatan keluarga dengannya. Kondisi rumah panggung yang tertimpa atap pun tampak menghawatirkan. Beruntung seluruh keluarga juga sedang tak ada di rumah. Sehingga tak ada korban jiwa pada musibah itu.
Bangunan permanen yang tertimpa musibah tersebut akhirnya didatangi segenap warga setempat. Senin, 6 Januari 2020 pagi, mereka bahu membahu membersihkan rumah Syariati dan tetangganya yang tertimpa atap rumahnya.
Sebelumnya, diketahui menurut Prakirawan BMKG Wilayah 4, Rezky Yudha kecepatan angin memang meningkat dua kali lipat.
"Kecepatan angin 10 sampai 30 knot. Itu cukup ekstrim," kata Yudha. Cuaca buruk diperkirakan akan berlangsung hingga hari Rabu, 8 Januari 2020. Warga diimbau untuk senantiasa waspada dan meminimalisir aktifitas luar ruangan. []