Bandung - Mahasiswa baru tahun ajaran baru 2020-2021 Universitas Widyatama, Bandung, Jawa Barat, di Fakultas Desain Komunikasi Visual (DKV) bakal dapat dosen baru yaitu istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya.
Hal ini disampaikan Rektor Universitas Widyatama, Prof Obsatar Sinaga, saat memberikan sambutan dalam Sidang Senat Terbuka Terbatas dalam Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2020-2021, di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Widyatama, 19 September 2020.
Menurut Prof Sinaga, Atalia Praratya akan mengajar mata kuliah komunikasi dan public speaking di Program Studi Film dan TV Universitas Widyatama. Dia akan mengajar mulai tahun ajaran baru 2020-2021.
“Iya beliau (Atalia Praratya) menjadi dosen tetap disini. Beliau mengajar untuk dua mata kuliah. Saya tidak tahu alasan kenapa beliau jadi dosen tetap disini, yang pasti (Nomor Induk Registrasi Dosen Nasional) NIDN-nya sudah ada, terdaftar di Universitas Widyatama,” kata dia usai acara Sidang Senat Terbuka Terbatas dalam Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2020-2021, di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Widyatama, 19 September 2020.
Dikonfirmasi usai acara, istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya, membenarkan hal tersebut. Dia akan mengajar di Universitas Widyatama mulai tahun ajaran baru 2020-2021 untuk mata kuliah komunikasi dan public speaking di Program Studi Film dan TV, Fakultas DKV, Universitas Widyatama. “Saya bangga bisa mengajar di Widyatama. Apalagi Widyatama, universitas memperoleh rangking 57 secara nasional dari ribuan universitas swasta di Indonesia. Rangking itu patut kita banggakan,” ujar Atalia.
Selain mengenalkan diri sebagai dosen tetap di Universitas Widyatama, Atalia pun diminta untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa dan mahasiswi baru Universitas Widyatama. Terutama motivasi penguatan di tengah-tengah harus menghadapi pandemi Covid-19. Termasuk memberikan saran, motivasi cara berkomunikasi yang baik dan efektif serta ajakn untuk berkontribusi atau mengajar mereka untuk berpartisipasi menyosialisasikan protokol kesehatan melalui konten positif di media sosial mereka.
“Menginformasikan dari media sosial soal bagaimana menjaga diri dari Covid-19, menggunakan masker yang benar, membiasakan cuci tangan pakai sabun, atau disiplin jaga jarak itu bagian dari komunikasi. Menginformasikan hal tersebut minimal di media sosial yang mereka miliki bisa menjadi bagian dari komunikasi,” kata Atalia.
Dampaknya, sosialisasi yang dilakukan tersebut bisa mengurangi stres masyarakat atau orang disekeliling mereka mengingat banyaknya berita-berita Covid-19. Disamping itu, Atalia pun mengingatkan kepada mahasiswa-mahasiswi baru tersebut agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas yang dilakukannya. []
