Jakarta - Manchester City mencetak hat-trick juara Piala Liga atau Carabao Cup setelah menaklukkan Aston Villa 2-1 di laga final di Stadion Wembley, Senin, 2 Maret 2020 dini hari WIB. Sukses City menunjukkan dominasi mereka di Liga Inggris yang sulit disamai klub-klub lain.
Manajer Pep Guardiola mengklaim dominasi City saat ini sulit disamai. Bahkan oleh The Citiyzens sendiri bila tidak lagi ditanganinya. Apalagi, mereka masih berpeluang memenangi trofi lain.
City masih bertahan di Piala FA dan di babak 16 Besar, mereka menghadapi Sheffield Wednesday, Kamis, 5 Maret 2020 dini hari WIB. Sergio Aguero juga menjaga peluang meraih Liga Champions setelah menang 2-1 atas Real Madrid di Santiago Bernabeu di laga pertama babak 16 Besar.
Tak mudah bagi siapa pun yang ingin menyamainya. Tidak hanya kami sendiri, tetapi juga pesaing kami
Mereka hanya butuh hasil imbang untuk menyingkirkan juara Liga Champions 13 kali itu sekaligus lolos ke perempat final. Trofi kuping lebar ini menjadi impian Guardiola dan City.
Pasalnya, Guardiola hanya mampu melakukannya saat menangani Barcelona. Dia membawa Barca dua kali juara Liga Champions dengan mengalahkan tim yang sama, Manchester United.
Saat menangani tim-tim besar seperti City dan Bayern Munich, Guardiola selalu gagal. Musim ini menjadi kesempatan terbaik dia karena City disanksi UEFA tidak boleh tampil di kompetisi Eropa selama dua tahun.
Meski belum pernah memenangkan Liga Champions untuk City, namun Guardiola menilai pencapaian timnya termasuk luar biasa. Menurut dia sulit bagi tim lain yang menyamai prestasi itu.
Selain tiga kali juara Piala Liga, Guardiola membawa City dua kali juara juara Liga Premier Inggris, sekali Community Shield dan Piala FA. Selama 11 tahun berkarier di tiga klub berbeda, pelatih terbaik FIFA 2011 ini sudah memenangi 29 trofi.
"Ini pencapaian yang luar biasa. Dari sembilan titel yang menjadi target, kami memenangi delapan, kecuali Liga Champions. Ini luar biasa," ujar Guardiola kepada Evening Standard.
"Tak mudah bagi siapa pun yang ingin menyamainya. Tidak hanya kami sendiri, tetapi juga pesaing kami. Dibutuhkan konsistensi untuk meraihnya," kata dia lagi.
Striker Manchester City Sergio Aguero (kanan) saat dijatuhkan pemain Aston Villa di laga final Piala Liga di Stadion Wembley, London, Senin, 2 Maret 2020 dini Hari WIB. City menang 2-1 dan tampil sebagai juara untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. (Foto: standard.co.uk)Setelah mempertahankan Piala Liga, Guardiola menyatakan tim tidak akan beristirahat. Usai mengalahkan Villa, mereka akan menghadapi Sheffield Wednesday di Piala FA dan meladeni Man United di Liga Premier Inggris.
"Tidak ada waktu untuk istirahat. Namun bila Anda melihat pencapaian kami di sembilan kompetisi, tim ini memang istimewa," kata Guardiola lagi.
Hanya, pencapaian pelatih terbaik La Liga Spanyol empat kali berturut-turut (2009-2012) di City sesungguhnya tidak terlalu istimewa. Guardiola meraih berbagai trofi setelah empat tahun menangani City.
Dirinya pun menghabiskan triliunan rupiah untuk mendatangkan pemain. Meski demikian, dia tak kunjung memberi trofi Liga Champions pertama bagi City.
City Kesulitan Lawan Villa yang Tak Diunggulkan
Di laga final, City sempat kesulitan menghadapi Villa yang sesungguhnya tak diunggulkan. Bahkan The Villans mengambil inisiatif menyerang meski mereka gagal membobol gawang City yang dikawal Claudio Bravo.
City yang secara perlahan menguasai permainan akhirnya berhasil unggul melalui Aguero di menit 20. Gol berawal dari umpan silang Ilkay Guendogan yang mengarah kepada Phil Foden. Pemain muda ini menyundul bola yang disambut dengan tendangan Aguero.
Selanjutnya, gelandang Rodri Hernandez memperbesar keunggulan Man City di menit 30. Dia menyelesaikan sepak pojok yang dilakukan Guendogan.
Villa akhirnya memperkecil skor saat Mbwana Samatta mencetak gol di menit 41. Skor berubah menjadi 2-1 dan bertahan sampai akhir laga. Pasalnya kedua tim tak mampu lagi menambah gol. []
