Asner Silalahi Programkan Tiga Pasar Penyangga di Siantar

Calon Wali Kota Pematangsiantar, Asner Silalahi siapkan program pasar penyangga. Solusi penataan pasar sekaligus mengurai kepadatan lalu lintas.
Calon Wali Kota Pematangsiantar Asner Silalahi dalam bincang dengan Tagar.id pada Sabtu, 3 Oktober 2020. (Foto: Tagar/tangkapan layar YouTube)

Pematangsiantar - Calon Wali Kota Pematangsiantar, Asner Silalahi menyiapkan program pasar penyangga di tiga titik perbatasan kota. Program ini sebagai bagian solusi untuk penataan pasar sekaligus mengurai kepadatan lalu lintas di tengah kota.

Asner menyampaikan itu saat menjadi narasumber dalam kegiatan Bincang-bincang Tagar yang digelar di DL Cafe Jalan Maluku, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara pada Sabtu, 3 Oktober 2020.

Bincang yang dimoderatori Pemimpin Redaksi Tagar.id Fetra Tumanggor tersebut, mengambil topik 'Infrastruktur Seperti Apa Ingin Dibangun di Siantar'.

Menurut Asner, Kota Pematangsiantar dulu dikenal sebagai pusat perdagangan regional wilayah barat di Sumatera Utara.

Untuk bisa kembali mencapai itu, harus dilakukan penataan pasar. Asner menyebut dirinya sudah memiliki konsep atau program berupa pembangunan pasar penyangga.

Dengan adanya pasar penyangga, kondisi lalu lintas angkutan kita juga akan lebih mudah ditata

Pasar pertama nantinya di perbatasan Jalan Medan, pasar penyangga ke dua dari Parapat menuju Simpang Dua, dan yang ke tiga apakah dari Perdagangan atau Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun akan dibuat kajian nantinya untuk melihat lebih banyak untung atau ruginya.

"Dengan adanya pasar penyangga, kondisi lalu lintas angkutan kita juga akan lebih mudah ditata, yang mana angkutan pedesaan dan yang mana angkutan perkotaan," katanya.

Diketahui di Kota Pematangsiantar kini ada dua pasar tradisional yang cukup besar, yakni Pasar Horas dan Pasar Dwikora. Dua pasar ini kondisinya memunculkan kemacetan lalu lintas di sekitar pasar.

Selain soal penataan pasar dan angkutan, calon wali kota tunggal dalam Pilkada Kota Pematangsiantar Tahun 2020 itu menyoroti soal permukiman.

Menurut dia, sebagai kota kategori sedang, banyak permukiman yang berdiri saat ini tidak memenuhi syarat sebagai permukiman, di antaranya soal sirkulasi udara yang tidak memadai, kebutuhan sarana air minum dan sanitasi. 

Ini kata dia, akan dibenahi lewat program dan dana yang tersedia di dinas terkait.

Asner juga menyinggung soal Kota Pematangsiantar yang rawan banjir. Kata dia, dulu kota ini tidak pernah banjir, namun kini satu dua jam hujan turun, banjir sudah terjadi di sejumlah lokasi.

Dia menyebut itu terjadi akibat saluran atau drainase yang tidak tertata dengan baik. 

Dikatakan, dalam perkotaan ada drainase primer, sekunder dan tertier. Namun di Kota Pematangsiantar ini belum jelas dan ini kemudian yang nantinya akan dibenahi pihaknya lewat pembangunan dan penataan infrastruktur saluran.

"Ini akan kami tata saluran atau drainase untuk mengurangi banjir di Siantar," katanya.

Asner lebih jauh menyebut soal belum adanya tata ruang di Kota Pematangsiantar, yang kemudian berdampak pada adanya pembangunan fisik di sembarang tempat, misalnya banyak permukiman berada di daerah tikungan.[]

Berita terkait
Sisi Positif Jika Kolom Kosong Menang di Pilkada Siantar
Pilkada Kota Pematangsiantar dimenangkan kolom kosong, hal itu membuktikan kedewasaan masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya.
Pilkada Siantar, Posko Kotak Kosong Tantang Asner - Susanti
Relawan kotak kosong tantang paslon tunggal di Pilkada Pematangsiantar. Mereka mendirikan posko pemenangan Relawan Masyarakat Kolom Kosong
Demo HMI Siantar Minta Dirut RSUD Djasamen Saragih Dicopot
HMI Kota Pematangsiantar menggelar aksi unjuk rasa terkait prosesi pemandian jenazah wanita oleh empat pria di RSUD.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.