Asix Token Asyik atau Ambyar

ASIX Token, saya coba buka white papernya di website asixtoken.com. Saya bingung, isinya sangat singkat.
Asix Token. (Foto: Tagar/Instagram Anang Hermansyah)

Oleh: Yossy Girsang*

Pernah baca white paper Bitcoin? Saya yakin hanya segelintir yang pernah. Saya juga baru baca pertama sekali tahun 2017. Ketika itu lagi hype harga bitcoin naik 2.200% hingga 250 juta rupiah dalam setahun.

White paper bitcoin, masih bisa Anda akses di bitcoin.org. Infonya sudah ada versi bahasa Indonesia. Tertulis judul paling atas di halaman pertama Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System.

Jaringan Peer to peer maksudnya model komunikasi dua arah antar pengguna. Tanpa ada kontrol terpusat dari server atau desentralisasi istilahnya. Komunikasi langsung, tanpa pihak ketiga, tanpa ada intervensi di tengah.

Mungkin Anda lebih familiar dengan P2P Lending platform. Aplikasi pinjaman online, yang menghubungkan antar peminjam dan pemberi pinjaman. Tapi itu tidak murni peer to peer karena masih ada campur tangan pihak ketiga, yang punya platform.

Dalam paper disebutkan, bitcoin versi uang electronik peer to peer. Untuk pembayaran online dikirim langsung dari satu pihak ke pihak lain tanpa lembaga keuangan. Dicatat dalam buku besar dan tidak dapat diubah, blockchain istilahnya.

White papar bitcoin ada sembilan halaman. Ada 12 bagian penjelasan. Mulai dari Introduction, transaction, proof of work hingga conclusion. Terstruktur penjelasannya.


ASIX Token, saya coba buka white papernya di website asixtoken.com. Saya bingung, isinya sangat singkat.


Penemu Bitcoin menggunakan teknik proof of work. Bertujuan untuk mencegah serangan hacker yang bertujuan untuk mengubah data di dalam block. Sering disebut bitcoin consensus. Dibutuhkan kerja komputasi untuk memecahkan kode. Yang ikut serta disebut Miner atau penambang. Siapa pun bisa menjadi miner asalkan punya komputer dengan spek tertentu dan jaringan internet. Miner akan dapat bitcoin sebagai reward, untuk ganti biaya mereka.

Bahkan ada bagian calculations yang menjelaskan skenario jika ada penyerangan terhadap jaringan blockchain. Sangat teknikal, tidak mudah dipahami untuk orang awam.

Di paper tidak ada informasi siapa Satoshi Nakamoto. Nama yang tercatat di halaman depan sebagai penulis. Tidak penting siapa orang itu, yang penting idenya telah terbukti berjalan. Jutaan orang di muka bumi telah menerima bitcoin sebagai aset digital masa kini.

Kini, ramai selebriti Indonesia meluncurkan token kripto. Buat yang belum tahu, token itu beda dengan koin. Koin punya blockchain sendiri, token tidak. Mudah sekali menciptakan token, modalnya juga tidak ada. Tidak butuh developer mahal. Banyak tutorialnya di Tiktok dan YouTube.

ASIX Token, saya coba buka white papernya di website asixtoken.com. Saya bingung, isinya sangat singkat. Yang dijelaskan siapa itu Anang, Ashanty dan anak-anaknya. Saya jadi tahu bahwa punya band Kidnap Katrina ketika masih muda dulu. Pernah jadi anggota DPR, yang dulu sempat viral ketika bingung ditanya apa hak dan kewajiban DPR.

Di bagian tokenomic, singkat dijelaskan akan membangun ekosistem investasi yang sehat. Caranya? Tidak ada dipaparkan.

Di bagian project, ada 3 yang lagi jalan. Nusantara Land (Metaverse), Congklak (P2E Game), NFT Marketplace. Apa bedanya dengan Metaverse milik Mark Zuckerberg yang rugi Rp 143 triliun tahun lalu. Bayangkan saja sekelas Meta sebut bangun metaverse itu butuh modal besar. Tidak lagi miliaran rupiah tapi ratusan triliun, dan masih ada risiko gagal. Pengalaman Mark Zuckerberg di dunia teknologi jangan ditanya, itu saja masih bisa gagal.

NFT Marketplace, sudah ada opensea, superrare, decentraland, rarible, dan masih banyak lagi. Di Indonesia juga sudah ada, walau belum ada izin dari Bappebti. Kira-kira Mas Anang mau buat NFT marketplace seperti apa? Yang menarik orang untuk jual beli di sana. Tidak dijelaskan di white paper itu.

Congklak (P2E Game), game memindahkan biji satu per satu ke lubang searah jarum jam. Kenapa harus pakai token untuk memainkan game ini? Saya cek di apple store, sudah ada game congklak namanya Mancala, tinggal download langsung main. Gratis, paling harus nonton iklan sesekali. Ngga pakai token.

Lalu apa yang spesial dari ASIX Token? Saya pun masih sulit mencari tahu. Di salah satu interview dengan televisi swasta, Anang ucapkan berkali kali bahwa project mereka jelas. Tokenomic kita itu jelas, roadmap jelas, project meraverse kita jelas. Semua jelas. Saya bingung jelasnya di mana. Mungkin tidak terlalu tepat jika ditanyakan ke Anang semua, karena dia Komisaris Utama. CEO nya MC Basyar yang dipanggil ilung.

Ilung juga punya token namanya IDM Token. Rilis di 2021 dengan project yang juga mirip dengan ASIX Token yaitu NFT Marketplace, dan P2E Game. IDM Token harganya sudah longsor 72% dalam 3 bulan-an terakhir. Peringkat #5150 di coinmarketcap, jadi sulit dapat izin Bappebti. Bagaimana nanti ASIX Token nasibnya ditangan CEO yang sama? Kita lihat saja. Ashanty sebut di Instagram storynya: DYOR (Do Your Own Research), alias kalau rugi maupun untung ditanggung sendiri ya. Bukan tanggung jawab ASIX Team. 

*CEO Tagar.id


Baca juga




Berita terkait
Danny Taniwan Ingatkan Investor Berhati-hati Investasi Kripto
Co-Founder Crypto Watch Danny Taniwan mengatakan jika banyak orang yang menjadi kaya dari kripto dan sebaliknya, banyak juga yang rugi besar.
Edward Guustaaf: Kripto Memberikan Efek Ekonomi Baru
Pakar Kripto dan Blockchain Edward Guustaf mengatakan bahwa ke depannya aset digital ini dapat memberikan efek ekonomi baru bagi Indonesia.