Asal Usul Nama Virus Corona

Virus Corona pertama kali ditemukan pada 1968. Resep menghindarinya, salah satunya, basahi terus kerongkongan.
Seorang wanita menggunakan masker saat melewati papan pengumumam karantina mengenai kejadian luar biasa virus corona di Wuhan, China di terminal kedatangan bandara Haneda, di Tokyo, Jepang, Senin, 20 Januari 2020. (Foto: Antara)

Jakarta - Virus Corona tengah menyergap kota Wulan, ibu kota Provinsi Hubei, Cina. Setidaknya sekitar 50 orang tewas akibat virus yang ditengarai muncul sejak pertengahan Desember lalu. Demi terhindar dari virus yang penyebarannya antara lain melalui udara, para penduduk Wulan kini memilih mengurung diri di rumah. Kota berpenduduk sekitar 10 juta orang itu pun berubah bak kota mati. Wulan, salah satu kota teramai di China,  dikenal sebagai kota yang termasyur dengan “jajanan ekstremnya,” antara lain, daging kelelawar.

Virus Corona ditemukan oleh sekelompok ahli, untuk pertama kalinya pada 1968. Virus ini terdeteksi terdapat pada mamalia dan juga unggas. Pada sapi dan babi menyebabkan diare dan pada unggas menyebabkan penyakit pernafasan. Pada manusia, gejala mereka yang terkena virus tersebut adalah demam, wajah pucat, dan leher yang seakan tercekik karena sulitnya bernafas.

Kata Corona pertama kali diperkenalkan oleh sejumlah ahli virologi dalam sebuah artikel berjudul “Coronaviruses” pada jurnal News and Views pada 1968. Dalam artikel tersebut virus berbentuk bulat itu disebutkan, "Banyak ditemukan pada unggas dan tikus."

Jika merujuk pada “keluarga virus,” Corona masuk dalam subfamily Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronoviridae. Nama coronavirus berasal dari Bahasa latin “corona” dan Yunani “korone” yang bermakna mahkota atau lingkaran cahaya. Bisa ditebak penamaan ini memang tak lepas dari wujud khas virus itu, yang memiliki pinggiran permukaan yang bulat dan besar, penampilan yang mengingatkan pada “corona matahari.” Bentuk ini tercipta oleh peplomer viral spike yang merupakan protein yang mengisi permukaan virus.

Hingga kini, menurut para ahli, belum ada obat yang secara cespleng bisa mengenyahkan virus ini selamanya. Cara paling jitu agar tidak terkena virus ini adalah tidak berinteraksi dengan mereka yang terkena virus. Dan, untuk menghindari terkena virus ini, salah satunya, banyak-banyak minum air putih agar kerongkongan tetap basah. []

Berita terkait
Tiga Cara Penanganan Gejala Umum Virus Corona
Virus corona masuk ke tahap gawat darurat dunia, berikut cara penanganan awal ketika menemukan seseorang terkena gejala virus tersebut.
Ikatan Dokter Indonesia soal Virus Corona di Wuhan
Penjelasan lengkap Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia tentang virus corona dari China yang menyebar ke seluruh dunia. Penting diketahui semua.
Gawat Darurat Virus Corona
Belum ada obat yang bisa menyembuhkan penderita virus corona, namun beberapa cara ini bisa digunakan untuk mencegah penyakit berbahaya tersebut.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.