Artis, Seniman, Menteri Jagoan PDIP, Djarot-Sihar Caleg DPR Sumut

Artis, seniman, menteri jagoan PDIP, Djarot-Sihar caleg DPR Sumut. Pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yusuf Supendi juga bergabung dan maju menjadi caleg dari PDIP, kata Hasto.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyerahkan daftar bakal calon anggota Legislatif dari partai PDIP kepada Ketua KPU Arief Budiman di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (17/8/2018). PDIP secara resmi mengajukan nama-nama bacalegnya ke KPU untuk mengikuti Pemilu 2019. (Foto: Ant/Akbar Nugroho Gumay)

Medan, (Tagar 17/7/2018) – Melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus siap bertarung menjadi calon anggota legislatif DPR RI.

Usai mendaftarkan caleg di KPU Sumut di Medan, Selasa (17/7), Ketua PDI Perjuangan Sumut Japorman Saragih mengatakan, Djarot Saiful Hidayat akan menjadi caleg dari Dapil Sumut 3 yang meliputi 10 kabupaten/kota.

Dapil Sumut 3 meliputi Kabupaten Langkat, Batubara, Asahan, Dairi, Pakpak Bharat, Karo, Simalunugn, Kota Binjai, Tanjungbalai, dan Pematang Siantar.

Sedangkan Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus menjadi caleg DPR RI untuk Dapil Sumut 2 yang meliputi 19 kabupaten/kota. Dapil ini meliputi Kabupaten Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Nias, Nias Utara, Nias Selatan, Nias Barat, Humbang Hasundutan, Samosir, Toba Samosir, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Mandailing Natal, Kota Sibolga, Padang Sidimpuan, dan Gunung Sitoli.

"Namun itu masih kemungkinan, karena kita masih menunggu hasil keputusan dari KPU. DPP PDI Perjuangan akan mendaftarkan bakal caleg ke KPU RI," kata Japorman Saragih.

Sekretaris PDI Perjuangan Sumut Soetarto mengatakan, sesuai tradisi kepartaian, PDIP selalu menugaskan kader terbaiknya untuk berkiprah di berbagai posisi. Djarot dan Sihar merupakan dua kader terbaik PDI Perjuangan yang pada tahun 2018 diikutkan dalam pemilihan gubernur Sumut melalui koalisi dengan PPP.

Soetarto menyebutkan, caleg yang diusung PDI Perjuangan secara ideologis harus kukuh pada ideologi Pancasila dan UUD 1945. "Inilah yang menjadi paramater utama PDI Perjuangan untuk mencalonkan caleg untuk memenangi Pemilu 2019," ujarnya.

Artis dan Menteri

Sementara itu, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan, PDIP mencalonkan sejumlah artis atau pekerja seni serta menteri untuk menjadi caleg di DPR RI pada Pemilu 2019.

"Kami mendorong kader internal untuk mencalonkan, tapi juga membuka diri atas hadirnya tokoh masyarakat untuk bergabung. Mereka yang punya perhatian besar terhadap kesehatan, pendirian Pancasila di kawasan perbatasan, akademisi, para artis dan tokoh kebudayaan kami calonkan," ujar Hasto usai mendaftarkan caleg ke KPU RI, Selasa.

Artis yang dicalonkan PDIP yakni Krisdayanti asal dapil Malang. Menurut Hasto, Krisdayanti menerima tugas khusus dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menggelorakan semangat rasa cinta kepada kebudayaan nasional.

PDIP juga mencalonkan musisi band Radja, Ian Kasela, selebritis Jeffry Waworuntu, musisi Harvey Malaiholo dan Lita Zein, Kirana Larasati, Chicha Koeswoyo, Iis Sugianto, Angel Karamoy dan lain-lain.

Selain itu, PDIP mencalonkan sejumlah menteri dan pejabat kabinet, salah satunya Staf Khusus Presiden Joko Widodo bidang Komunikasi yang juga mantan Pelaksana tugas Pimpinan KPK Johan Budi. Pencalonan Johan Budi, jelas Hasto, didasari keinginan PDIP sekaligus inisiatif Johan Budi sendiri untuk bisa berkontribusi bagi rakyat.

"Jadi kami (PDIP dan Johan Budi) sama-sama mengulurkan tangan," ujar Hasto.

Dari kalangan menteri, Hasto mengungkapkan partainya ingin mencalonkan tujuh menteri. Namun karena ingin mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, pada akhirnya PDIP hanya mencalonkan dua menteri yang diyakini tidak akan mengganggu jalannya pemerintahan.

"Kami putuskan hanya mencalonkan mbak Puan Maharani dan pak Yasonna Laoly. Kami sudah konsultasikan dengan Presiden. Nanti saat kampanye keduanya akan cuti dan jika terpilih akan bersamaan dengan pelantikan Presiden, maka tidak mengganggu jalannya pemerintahan," ujar Hasto.

Hasto juga mengungkapkan adanya tokoh partai lain yang bergabung dan maju menjadi caleg dari PDIP, yaitu pendiri Partai Keadilan Sejahtera Yusuf Supendi. (yps)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.