Yogyakarta - Beberapa waktu belakangan, media massa dihiasi berita tentang episentrum penyebaran pandemi Covid-19. Mulai dari perpindahan episentrum Covid-19 di Tiongkok yang beralih ke Amerika Serikat dan Eropa, maupun episentrum penularan di dalam negeri.
Kata episentrum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah titik pada permukaan bumi yang terletak tegak lurus di atas pusat gempa yang ada di dalam bumi.
Dalam konteks penularan atau pandemi Covid-19, kata episentrum bisa diartikan sebagai pusat penyebaran wabah, seperti dikutip dari USA Today.
Dr. Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan istilah ini telah diterapkan selama pandemi coronavirus di Wuhan, Tiongkok, ketika virus itu menyebar. Setelah Wuhan, episentrum wabah tersebut bergeser ke Italia Utara kemudian New York.
Kata episentrum mungkin bukan penggunaan kata yang akurat untuk lonjakan kasus. Namun, ia mengatakan itu berguna untuk memahami titik di wilayah tertentu di mana aktivitas penularan paling banyak.
Itu adalah daerah yang paling menonjol dengan wabah.
"Apakah ini fokus? Apakah itu titik utama akselerasi? Apakah itu episentrum (pusat gempa)? Itu adalah daerah yang paling menonjol dengan wabah," ujar Anthony Fauci.
Ia menambahkan, tidak ada salahnya menggunakan istilah umum untuk diterapkan pada situasi ini.
“Saya tidak melihat ada salahnya menggunakan istilah umum. Selalu ada ruang untuk kesalahpahaman, tetapi selama itu tidak membingungkan bagi orang untuk mengerti, saya tidak punya masalah dengan mengatakan episentrum (pusat gempa)," tuturnya.
Demikian pula, istilah hot spot. Menurutnya itu bukan istilah dalam bidang kesehatan masyarakat, tetapi telah digunakan untuk menggambarkan daerah dengan kelompok kasus yang sangat besar.
Untuk Indonesia, Jakarta disebut-sebut sebagai episentrum penyebaran Covid-19, karena jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta merupakan yang terbesar dibanding provinsi lain.
Hingga Senin, 6 April 2020, berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 1.232 orang, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 99 orang, dan pasien sembuh sebanyak 65 orang.
Sementara, jumlah pasien Covid-19 di seluruh Indonesia sebanyak 2.491 orang, dengan jumlah meninggal sebanyak 209 pasien dan jumlah sembuh sebanyak 192 orang. []
Baca juga:
- Arti Zona Merah Kuning Hijau Oranye Pandemi Covid-19
- Beda Antara Social Distancing dan Physical Distancing