Jakarta – Arab Saudi secara bertahap akan menerima permintaan umrah jemaah dari berbagai negara yang sudah divaksinasi lengkap mulai 9 Agustus 2021. Kantor Berita Reuters mengutip media pemerintah Saudi News Agency (SPA), Minggu, 8 Agustus 2021, melaporkan hal tersebut dilakukan setelah sekitar satu setengah tahun negara itu menutup diri dari jemaah asing karena pandemi Covid-19.
Laporan situs independen, worldometers, menunjukkan sampai tanggal 8 Agustus 2021 jumlah kasus Covid-19 di Arab Saudi sebanyak 533.516 dengan 8.334 kematian.
Sedangkan persentase warga Arab Saudi yang sudah divaksin penuh dengan dua suntikan sebesar 28%, dan satu suntikan sebanyak 29,2% (ourworldindata.org).
Kuota jemaah umrah akan ditingkatkan menjadi 2 juta dari 60.000 orang per bulan. Mekkah dan Madinah juga akan mulai menyambut jemaah asing tersebut dengan tetap menjaga langkah pencegahan Covid-19.
Vaksin Sinovac tidak diakui di Arab Saudi (Foto: visaguide.world)
Seorang pejabat di Kementerian Haji dan Umrah mengatakan jemaah haji domestik dan asing harus menyertakan sertifikat vaksinasi Covid-19 resmi bersama dengan permintaan umrah mereka.
Yang jadi ganjalan adalah Arab Saudi menentukan jenis atau nama vaksin yang mereka terima, sementara itu vaksin Sinovac tidak diakui oleh Arab Saudi.
Jemaah dari negara-negara yang masuk dalam daftar larangan masuk Arab Saudi harus dikarantina terlebih dahulu pada saat kedatangan (ah)/Reuters/voaindonesia.com. []
