TAGAR.id, Jakarta - Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto, mengapresisasi terhadap kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menangani kasus dugaan korupsi balap mobil listrik Formula E.
“Terus terang, kami semula berharap agar kasus ini tuntas jauh sebelum masa demisioner Gubernur DKI Jakarta. Kalau terlalu mepet seperti ini, kami khawatir proses penanganan dugaan korupsi Formula E akan didegradasi sebagai upaya politis menjegal Anies. Dan ini sudah kejadian, pendukung Anies menuding KPK berpolitik,” kata dia dalam keterangannya, Kamis, 15 September 2022.
Hari juga memberikan apresiasi kepada Anies Baswedan yang turut hadir dalam pemeriksaan di dilembaga antirasuah tersebut.
“Kami sempat berspekulasi kalau Anies akan mangkir dengan sejumlah alasan,” tandasnya.
Meski demikian, Hari menyoroti pernyataan Anies Baswedan usai menjalani pemeriksaan selama hampir dua belas jam.
“Salah satu yang kami underlined adalah pernyataannya terkait upayanya menghadiri pemeriksaan sebagai upaya untuk membantu KPK memperjelas isu menjadi terang benderang,” ujar Hari.
“Entah ini merupakan refleksi keangkuhan seorang Anies yang merasa telah berjasa besar pada KPK. Bisa jadi Anies juga tengah delusi, dia merasa KPK mengundangnya sebagai pakar untuk berdiskusi. Saya ingatkan sekali lagi, dia diperiksa dalam kapasiotas sebagai terlapor, karena kami melaporkan Gubernur DKI,” tandasnya.
Hari mempercayai sepenuhnya langkah KPK dan diyakini penuh dapat bekerja secara profesional dan transparan dalam menuntaskan dugaan kasus tersebut.
“Saya ercaya dan yakin dengan profesionalitas KPK. Kalau memang tidak ada unsur, pasti akan diumumkan. Demikian pula juga ditemukan unsur korupsi, tentunya KPK akan segera melakukan penyidikan dan menetapkan tersangka,” ujarnya.[]