Apple, Perusahaan AS Pertama dengan Valuasi US$ 2 T

Raksasa teknologi, Apple Inc menjadi perusahaan Amerika Serikat pertama dengan valuasi mencapai US$ 2 triliun di bursa saham.
CEO Apple, Tim Cook menerima total bonus sebesar 12,8 juta dolar AS atau sekitar Rp 182,86 miliar untuk tahun fiskal 2017. Sebelumnya, pada tahun lalu bonus diterima sebanyak 8,75 juta dolar atau sekitar Rp 125 miliar, sehingga meningkat sekitar 47 persen. (Foto: Istimewa)

Jakarta-  Raksasa teknologi, Apple Inc menjadi perusahaan Amerika Serikat (AS) pertama dengan valuasi mencapai US$ 2 triliun di bursa saham. Perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne mencapai tonggak sejarah itu hanya dalam dua tahun, setelah menjadi perusahaan triliunan dolar pertama di dunia pada 2018.

Seperti diberitakan dari BBC News, Kamis, 20 Agustus 2020, pada perdagagan Rabu mencapai US$ 467,77. Hal ini bisa mendorong valuasinya bisa melebihi US$ 2 triliun. Satu-satunya perusahaan lain yang mencapai level US$ 2 triliun adalah Saudi Aramco, setelah didukung pemerintah Arab Saudi mencatatkan sahamnya pada Desember lalu.

Apple menjadi perusahaan teknologi ternama, dengan lonjakan saham dalam beberapa pekan terakhir, meskipun AS dalam resesi.

Baca Juga: Apple Fokus Bangun Rantai Pasokan Lokal di China

Namun, nilai raksasa minyak itu telah merosot kembali ke US$ 1,8 triliun sejak itu. Apple melampaui Aramco menjadi perusahaan perdagangan paling berharga di dunia pada akhir Juli.

Saham produsen ponsel pintar iPhone ini melonjak lebih dari 50% tahun ini, meskipun krisis virus corona Covid-19 atau C-19 memaksa perusahaan menutup toko ritel dan adanya tekanan politik hubungan AS dengan China. Faktanya, harga saham perusahaan teknologi yang berkantor pusat di Park Way, Cupertino, California, AS ini meningkat dua kali lipat sejak titik terendahnya pada Maret, ketika kepanikan pandemi melanda pasar.

Logo AppleLogo Apple. (Foto: Alex Castro/The Verge)

Apple menjadi perusahaan teknologi ternama, dengan lonjakan saham dalam beberapa pekan terakhir, meskipun AS dalam resesi. Apple membukukan angka kuartal ketiga yang kuat menjelang akhir Juli, termasuk pendapatan US$ 59,7 miliar dan pertumbuhan dua digit di segmen produk dan layanannya. Perusahaan AS dengan valuasi tertinggi berikutnya adalah Amazon sekitar US$ 1,7 triliun.

Paolo Pescatore, analis teknologi di PP Foresight mengatakan kenaikan harga saham Apple yang cepat adalah prestasi yang mengesankan yang ditempuh dalam waktu singkat. "Beberapa bulan terakhir telah menggarisbawahi pentingnya pengguna dan rumah tangga untuk memiliki perangkat, koneksi, dan layanan dengan kualitas yang lebih baik dan dengan portofolio perangkat Apple yang luas dan penawaran layanan yang terus berkembang, ada banyak peluang untuk pertumbuhan di masa depan," ucapnya.

Baca Juga: Apakah Rencana Stock Split Apple Menarik Minat Investor 

Pescatore mengatakan kedatangan broadband konektivitas gigabit akan menawarkan Apple kemungkinan tak terbatas. "Semua mata sekarang tertuju pada iPhone 5G yang akan mendorong permintaan konsumen lebih lanjut," tuturnya. []

Berita terkait
Apple Tidak Tertarik Membeli TikTok
Apple menyatakan tidak tertarik mengakuisisi TikTok. Padahal Apple dianggap perusahaan teknologi yang potensial membeli aplikasi tersebut.
Analis Bocorkan 10 Alasan Segera Koleksi Saham Apple
Apple Inc pada Kamis lalu mengumumkan rencana untuk melakukan stock split atau pemecahan saham, untuk menarik investor ritel.
Apple Akan Stock Split, Berimbaskah pada Dow Jones
Emiten sektor teknologi, Apple Inc mengumumkan rencana untuk melakukan stock split atau pemecahan saham pada Kamis lalu.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.