Apple Berencana Gelontorkan 500 Miliar Dolar di AS

Apple (24/2/2025) umumkan akan investasikan lebih dari 500 miliar dolar AS di (AS) dalam empat tahun ke depan dan buka 20.000 lapangan kerja
Logo Apple menghiasi fasad toko Apple di pusat Kota Brooklyn pada 14/3/2020, di New York, AS. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id – Perusahaan teknologi raksasa yang bermarkas di Silicon Valley itu menyebutkan bahwa ini adalah "komitmen pengeluaran terbesar yang pernah ada."

Apple, Senin (24/2/2025) mengumumkan akan menginvestasikan lebih dari 500 miliar dolar AS di Amerika Serikat (AS) dalam empat tahun ke depan dan membuka 20.000 lapangan kerja. Presiden Donald Trump langsung memberikan pujian atas pengumuman ini.

Perusahaan teknologi raksasa yang bermarkas di Silicon Valley itu menyebutkan bahwa ini adalah "komitmen pengeluaran terbesar yang pernah ada," yang muncul di tengah upaya perusahaan untuk memimpin dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan.

Peralihan investasi ke Amerika terjadi saat Apple semakin tertekan oleh perang dagang Trump dengan China, yang masih menjadi pusat manufaktur utama bagi raksasa iPhone tersebut, dan dapat dikenai tarif impor yang lebih tinggi oleh Washington.

Trump kunjungi pabrik ApplePresiden Donald Trump mengunjungi pabrik produksi Apple, 20/11/2019, bersama CEO Apple, Tim Cook, ketiga dari kiri. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Trump, yang telah mendorong perusahaan-perusahaan Amerika untuk memindahkan manufaktur ke dalam negeri, mengatakan bahwa pemerintahannya patut berterima kasih atas investasi tersebut.

"Alasannya, keyakinan pada apa yang kita lakukan, yang tanpanya, mereka tidak akan berinvestasi sepuluh sen pun. Terima kasih Tim Cook dan Apple!!!" Trump menulis dengan huruf kapital di platform Truth Social miliknya.

Rencana ini pada dasarnya mempercepat komitmen yang telah diumumkan pada 2021, ketika perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu mengungkapkan niatnya untuk berinvestasi $430 miliar di Amerika Serikat dan menciptakan 20.000 lapangan pekerjaan dalam lima tahun ke depan.

Pengumuman tersebut muncul beberapa hari setelah Trump dan CEO Apple Tim Cook bertemu di Ruang Oval.

Pada Senin (24/2/2025), Apple mengungkapkan bahwa sebagian besar dari 20.000 karyawan baru yang akan direkrut akan berfokus pada penelitian dan pengembangan, rekayasa silikon, pengembangan perangkat lunak, serta kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin.

Perusahaan mengumumkan rencana untuk membuka fasilitas manufaktur baru di Houston, Texas, pada 2026, yang akan merakit server yang "memainkan peran penting dalam mendukung Apple Intelligence" — bagian dari produk AI perusahaan — serta menciptakan "ribuan pekerjaan."

Apple Manufacturing Academy di Detroit juga direncanakan untuk "membantu perusahaan bertransisi ke manufaktur canggih."

"Kami optimis dengan masa depan inovasi di Amerika, dan kami bangga memperkuat investasi jangka panjang kami di AS dengan komitmen 500 miliar dolar AS ini untuk masa depan negara kami," kata CEO Apple, Tim Cook, dalam sebuah pernyataan.

iPhone di ritel IndiaiPhone Apple terlihat di dalam toko ritel Apple pertama di India, sehari sebelum peluncurannya, di Mumbai, India. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Pada Januari, Cook memuji "kuartal terbaik Apple" setelah perusahaan mencatatkan laba kuartalan sebesar 36,3 miliar dolar AS.

Amerika tetap menjadi pasar terbesar Apple dengan pendapatan 56,2 miliar  dolar AS, sementara Eropa menunjukkan pertumbuhan yang kuat sebesar 33,9 miliar dolar AS.

Pengumuman investasi Apple itu datang beberapa hari setelah Trump menyatakan bahwa Apple berencana menginvestasikan "ratusan miliar dolar" di Amerika Serikat, sembari memuji keberhasilan kebijakan tarifnya dalam memperbaiki ekonomi Amerika. (ah/es)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Lima Smartphone Paling Laris di Dunia: Samsung, Xiaomi, Apple, Oppo, Vivo
Samsung memimpin pasar smartphone global dengan pangsa pasar 19%, menggeser Apple dan Xiaomi dari posisi teratas.