Jakarta - Perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat (AS), Apple Inc, telah memperluas jaringan platform distribusi aplikasinya, App Store ke 20 negara baru, sebagaimana dilansir dari GSM Arena, Kamis, 26 Maret 2020.
Penambahan tersebut membuat App Store saat ini sudah mengekspansi ke 155 negara di dunia. Negara-negara baru tersebut di antaranya adalah Afghanistan, Gabon, Pantai Gading, Georgia, Maladewa, Serbia, Bosnia dan Herzegovina, Kamerun, Irak, Kosovo, Libya, Montenegro, Maroko, Mozambik, Myanmar, Nauru, Rwanda, Tonga, Zambia dan Vanuatu.
Sejak memulai bisnis digital pada Juli 2008, App Store telah menghasilkan 155 miliar dolar AS untuk pendapatan para pengembang aplikasi di platform ini, dan tentunya penghasilan yang lebih dari itu sudah dikantongi perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs ini.
Baca juga: Apple Rilis iOS dan iPadOS 13.4 dengan Trackpad
App Store merupakan layanan untuk para pengguna perangkat Apple mengunduh aplikasi yang dikembangkan dengan Apple iOS SDK. Aplikasi tersebut dapat diunduh secara gratis, tapi ada juga yang berbayar. Apple mengambil 30 persen keuntungan yang di dapat dari aplikasi tersebut, dan 70 persennya lagi akan diberikan kepada produsen aplikasi.
App Store awalnya hanya diperuntukkan bagi perangkat iOS atau iPhone. Namun, seiring berjalannya waktu, kini platform aplikasi ini sudah mendukung pada semua perangkat Apple, seperti iPad, iPod touch, Apple Watch, Mac, dan Apple TV.[]